Berita

Kondisi di Stadion Kanjuruhan usai kerusuhan/Net

Publika

Selamat Jalan Anak-anakku

RABU, 05 OKTOBER 2022 | 08:56 WIB | OLEH: RATNA SARUMPAET

TIDAK ada satu nyawa yang sepadan untuk sepakbola, olahraga yang sejatinya tidak semata menjadi panggung hiburan, namun menjadi wadah persatuan yang dibalut erat sikap sportifitas, kini harus di lumuri darah dan air mata.

Padahal duaratusan nyawa itu bukanlah angka, mereka adalah manusia, mempunyai nama, keluarga, cita-cita dan masa-depan.

Lalu untuk apa ada sepakbola, jika kita harus menukarnya dengan penderitaan para orang tua yang kehilangan anak-anaknya, anak-anak yang di paksa menjadi yatim kehilangan orang tuanya, para istri yang di paksa menjadi janda.


Aku tidak melihat para Capres /Cawapres (kecuali Bapak Lanyala/Ketua DPD) mengucapkan duka atau menunjukkan keperduliannya atas tragedi Kanjuruhan-Malang.

Rakyat Indonesia, berduka, berdoa, dan berempati, walau kita tahu seiring waktu mereka kelak akan terlupakan. Semua akan kembali lagi bereuforia, sementara keluarga para korban itu hingga akhir hayatnya akan menanggung beban penderitaan.

“Salah siapa”? Fanatisme buta? Federasi yang gila harta, atau aparat yang menembakkan gas air mata secara membabi buta? Yang pasti tragedi ini telah menunjukkan betapa bangsa ini tidak kunjung benar-benar dewasa dalam menjadi manusia.

Mengertikah PSSI sebagai federasi, Panpel pertandingan, termasuk aparat Porli dan TNI yang bertugas menjaga jalannya pertandingan tentang resiko sebuah pertandingan? Yang pasti ada sekitar 400-an miliar untuk hak siar Liga 1, ada tayangan prime time (18.00-23.00 wib), yang menggiurkan rating, dan iklan-iklan berbuah tumpukan materi.

Jika hal peristiwa menyedihkan itu terjadi akibat bencana kelalaian, ini adalah bencana kelalaian yang di buat para elit industri sepakbola penggila harta, yang membuat ratusan nyawa manusia tidak lagi berharga.

Suka atau tidak, semua itu berkaitan erat dengan dihilangkannnya pendidikan moral Pancasila di sekolah-sekolah, setelah bangsa ini terjerumus ke UUD Amandemen 20 tahun silam.

Maka Tobatlah bangsaku. Mari kita bersama – sama mengembalikan bangsa kita cintai ini ke Pancasila & Undang Undang Dasar 1945. Bismillah.

Penulis adalah aktivis perempuan, yang juga penulis buku “Aku Bukan Politikus”


Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Komisi V DPR: Jika Pemerintah Kewalahan, Bencana Sumatera harus Dinaikkan jadi Bencana Nasional

Sabtu, 06 Desember 2025 | 12:14

Woman Empower Award 2025 Dorong Perempuan Mandiri dan UMKM Berkembang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 12:07

Harga Minyak Sentuh Level Tertinggi di Akhir Pekan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:58

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:44

DPR: Jika Terbukti Ada Penerbangan Gelap, Bandara IMIP Harus Ditutup!

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:24

Banjir Aceh, Untungnya Masih Ada Harapan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:14

Dana Asing Masuk RI Rp14,08 Triliun di Awal Desember 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:08

Mulai Turun, Intip Harga Emas Antam Hari Ini

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:03

Netflix Beli Studio dan Layanan Streaming Warner Bros 72 Miliar Dolar AS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:43

Paramount Umumkan Tanggal Rilis Film Live-Action Kura-kura Ninja Terbaru

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:35

Selengkapnya