Berita

Ade Armando diamankan usai dipukuli massa di depan gedung DPR RI/Net

Politik

Gde Siriana: Ade Armando Salahkan Supporter Arema, Kontribusinya Apa untuk Sepak Bola RI?

SELASA, 04 OKTOBER 2022 | 19:37 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Tragedi meninggalnya ratusan orang yang terjadi pasca laga Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, dianggap pegiat media sosial (medsos) Ade Armando, disebabkan oleh supporter yang masuk lapangan.

Anggapan Ade Armando itu dikecam oleh Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies (Infus) Gde Siriana Yusuf, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (4/10).

"Sangat menyakitkan Ade Armando melanyalahkan supporter Arema saat berduka. Memang siapa dia?" ujar Gde Siriana.


Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) ini berpendapat, supporter merupakan entitas paling penting dalam pertandingan sepak bola.

"Saya bukan Arema, tapi saya punya empati untuk mereka, Saya dapat pahami orang datang ke stadion ketika klub pujaannya main. Anak-anak akan merengek-rengek minta ongkos pada orang tuanya," ungkapnya memberikan pengandaian.

Pada dasarnya, tujuan supporter datang ke stadion untuk menonton langsung pertandingan sepak bola sama persis dengan pecinta musik yang menonton konser grup band atau penyanyi kesukaannya.

"Sama seperti mereka mau nonton konser band. Ketika anak-anak kecil, saya pun membawa mereka ke stadion, agar mereka dapat experience suara gemuruh stadion yang tidak dapat dirasakan saat nonton di TV, juga ini jadi kenangan mereka besar nanti," tuturnya.

Selama ini, lanjut Gde Siriana mengurai, pertandingan di Stadion Kanjuruhan yang merupakan kandang Arema tidak pernah terjadi seperti tragedi Kanjuruhan.

"Arema tertib, sportif dan menikmati pertandingan. Kalau pun muncul rasa kecewa itu wajar seperti olahraga lainnya," katanya.

Akan tetapi, kejadian supporter yang masuk lapangan saat Arema dinyatakan kalah 3-2 melawan Persebaya tidak bisa dinilai sebagai penyebab meninggalnya ratusan orang. Sebab, ekspresi supporter yang kecewa dengan turun ke lapangan itu tidak harus juga direspon dengan represif oleh aparat.

"Represi aparat hanya mengundang kemarahan baru dari rasa kecewa hasil pertandingan. Supporter Arema tidak layak mati dengan cara seperti itu," cetusnya.

Lebih lanjut, Gde Siriana merujuk pada Perkap 2/2019 tentang Penindakan Huru-Hara, yang di dalam satu lampirannya jelas disebutkan water canon yang digunakan untuk mengurai massa jika terjadi kerusuhan, sebelum gas air mata digunakan dalam pertandingan Arema-Persebaya.

"Jadi apa yang salah pada supporter Arema? Supporter Arema bagaimana pun juga telah berjasa ikut membangun industri Sepakbola Indonesia," ucapnya.

"Apa kontribusi Ade Armando untuk Sepakbola Indonesia?" sindir Gde Siriana menutup.


Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya