Berita

Anggota Komisi III DPR RI fraksi Demokrat, Hinca Pandjaitan/RMOL

Politik

Anggota Komisi III DPR: Tembakkan Gas Air Mata ke Tribun Bukan Cuma Offside, Tapi Sudah Diving!

SELASA, 04 OKTOBER 2022 | 14:45 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Tindakan represif dengan menembakkan gas air mata ke arah tribun penonton di Stadion Kanjuruhan dinilai sudah berlebihan. Bukan pula upaya yang tepat untuk meredam suporter.

Bahkan, kalau di sepak bola, hal seperti itu termasuk sebuah pelanggaran keras yang patut diberi kartu merah.

“Kesimpulan saya, kemarin aparat penegak hukum kalau pakai menggunakan istilah sepak bola itu enggak sekadar offside, dia sudah diving dalam menangani penonton yang mereka duga rusuh," ucap anggota Komisi III DPR RI, Hinca Pandjaitan, kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/10).
 
"Menurut saya itu bukan (rusuh),” imbuh politikus Demokrat ini.

Ditambahkan mantan Wakil Ketua Umum PSSI tersebut, jika aparat sudah melakukan “diving” dalam menangani potensi kericuhan di stadion tersebut, sudah selayaknya mendapat hukuman alias “kartu merah”.

“Jadi enggak hanya offside, kalau offsidecuma tendangan bebas balik, tapi kalau diving harus dihukum kartu merah,” tegas Hinca.

Oleh karena itu, Hinca menilai apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dengan melakukan penyidikan atas Tragedi Kanjuruhan tersebut sudah benar.

“Kita tunggu itu. Karena itu menjadi pelajaran paling mahal yang kita bayar di republik ini dalam menangani suporter sepak bola,” tuturnya.

Bagi Hinca, suporter dalam permainan sepak bola itu tidak ada yang berniat membuat kerusuhan, itu hanya bentuk euforia kegembiraan yang berlebihan.
Namun, perangkat negara tetap harus melakukan langkah antisipatif. Bukan justru memberhentikan permainan sepak bola di tanah air untuk selama-lamanya.

“Di situlah negara untuk menjaga itu. Kemudian kalau ada yang bilang kalau begitu sepak bola di Indonesia tidak boleh ada, salah itu. Kurun waktu dihentikan sementara. Untuk apa? Bukan liganya, bukan, tapi respect to all korban,” katanya.

“Ya minimal kalau (korban) sudah dikuburkan berapa hari dikenang, tahlilannya dulu, selesai dulu basah air mata ini, baru main lagi. Jadi bukan membatalkan sepak bola selama-lamanya, enggak mungkin. Tapi menundanya sampai air mata sudah selesai, itulah bentuk respect. Sepak bola itu tiga kuncinya, respect fairness, justice,” demikian Hinca.

Populer

BANI Menangkan Anak-Anak Soeharto, OC Kaligis: Kami Gugat dan Lawan

Selasa, 03 Desember 2024 | 15:57

Lebih Mulia Dagang Es Teh daripada Dagang Agama

Rabu, 04 Desember 2024 | 06:59

Haris Moti Yakin Pilkada Jakarta Lanjut Dua Putaran

Kamis, 05 Desember 2024 | 16:33

Jokowi Tekor Ratusan Miliar di Pilkada Jakarta

Senin, 02 Desember 2024 | 01:26

Informasi Dirut BNI Terlibat Pembiayaan Usaha Michael Timothy-KoinWorks Menyesatkan

Jumat, 06 Desember 2024 | 15:44

Try Sutrisno Minta LaNyalla Tetap Perjuangkan UUD 1945 Naskah Asli

Sabtu, 07 Desember 2024 | 07:00

Pengakuan Aguan Bukti IKN Omong Kosong Besar

Selasa, 10 Desember 2024 | 06:41

UPDATE

Terowongan Silaturahmi Agar Jadi Simbol Toleransi di Indonesia

Kamis, 12 Desember 2024 | 21:47

Dewas Sebut Pimpinan KPK Jilid V Belum Memberikan Teladan dan Nyalinya Kecil

Kamis, 12 Desember 2024 | 21:38

TNI Baiknya di Bawah Presiden Seperti Polri

Kamis, 12 Desember 2024 | 21:26

Tata Kelola Keuangan Haji dan Ekosistem Halal Ditingkatkan Tahun 2025

Kamis, 12 Desember 2024 | 21:11

Dukung Nataru, Pembangunan Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Rampung

Kamis, 12 Desember 2024 | 21:06

Prabowo Pakai Dasi Kuning di HUT Golkar

Kamis, 12 Desember 2024 | 20:51

Perakit Rudal Jelajah Rusia Tewas Ditembak di Moskow

Kamis, 12 Desember 2024 | 20:50

Bermain di Stadion Manahan, Prabowo Optimistis Timnas Menang Lawan Laos

Kamis, 12 Desember 2024 | 20:47

Resmikan Terowongan Silaturahmi, Prabowo Ngaku Kebagian Enaknya Kinerja Jokowi

Kamis, 12 Desember 2024 | 20:43

Gantikan Megawati, Puan Hadiri HUT ke-60 Golkar

Kamis, 12 Desember 2024 | 20:41

Selengkapnya