Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Sekjen NATO Jens Stoltenberg/Net
Aneksasi empat wilayah oleh Rusia tampaknya telah meningkatkan dukungan publik Ukraina agar Kyiv dapat bergabung dengan NATO. Bahkan dukungan saat ini mencapai 83 persen.
Setelah Rusia melakukan mobilisasi militer dan aneksasi, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengajukan percepatan keanggotaan kepada NATO.
Sebuah survei yang dilakukan Rating Group di Kyiv pada 1-2 Oktober lalu menunjukkan bahwa 83 persen dari 2.000 responden yang berpartisipasi telah setuju agar Ukraina dapat segera menjadi anggota NATO.
Badan surveyor tersebut menyatakan tingginya persentase dukungan keanggotaan NATO merupakan rekor yang belum pernah dicapai sebelumnya, dengan hanya empat persen yang menentang bergabung dan sembilan persen tidak memilih.
Merujuk pada hasil jajak pendapat sebelumnya, yakni pada November tahun lalu, hanya ada 55 persen dari responden Ukraina yang menyuarakan dukungan untuk bergabung dengan blok keamanan tersebut.
Dimuat
Reuters pada Senin (3/10), peningkatan dukungan tersebut menggambarkan perubahan opini publik yang begitu drastis terhadap NATO sejak invasi Rusia ke Ukraina.
Selama bertahun-tahun, Rusia sangat menentang keras perluasan aliansi keamanan yang dilihatnya sebagai ancaman dan permusuhan. Sementara Ukraina telah begitu keras berupaya untuk menjadi anggota NATO sejak wilayah Krimea berhasil dicaplok oleh Rusia pada 2014 lalu.