Berita

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida/Net

Dunia

Lupakan Masa Lalu, Jepang akan Normalkan Hubungan dengan Korut

SELASA, 04 OKTOBER 2022 | 06:53 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

RMOL.  Pertikaian tidak akan membawa hasil apa pun. Mungkin kesadaran itu telah menyentuh hati Tokyo sehingga ia berupaya untuk menjalin hubungan baik dengan Korea Utara.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan saat ini pemerintahannya sedang mencoba menormalkan hubungan diplomatiknya dan mencari pemecahan persoalan nuklir dan rudal.

"Kami berusaha untuk secara komprehensif menyelesaikan masalah yang menjadi perhatian, seperti penculikan (warga Jepang oleh dinas khusus Korea Utara), masalah seputar program rudal dan nuklir, selain melupakan masa lalu kami yang menyedihkan, dan normalisasi hubungan diplomatik antara Jepang dan Korea Utara," kata Kishida, dalam pidato kebijakan pada sesi pleno majelis rendah parlemen Jepang,  Senin (3/10), seperti dilaporkan TASS.

Bahkan agar permasalahan yang membelit mereka bisa segera diselesaikan, Tokyo berkenan mengadakan pertemuan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un tanpa prasyarat apa pun.

Berbicara tentang hubungan Tokyo dengan Seoul, Kishida mengatakan bahwa sebagai tetangga adalah penting untuk menjalin hubungan kerja sama.  

Kishida dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol telah mengadakan pembicaraan empat mata pertama mereka pada pekan lalu di sela-sela  Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) di New York. Kedua belah pihak sepakat tentang perlunya meningkatkan hubungan yang memburuk oleh perseteruan atas pelanggaran masa perang Jepang di semenanjung Korea .

"Korea Selatan adalah tetangga penting yang harus bekerja sama dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi masyarakat internasional, sementara Jepang masih memiliki berbagai masalah yang belum terselesaikan dengan China," keluhnya saat itu.

Kishida juga membahas kemungkinan untuk untuk berdialog dengan Beijing tentang semua masalah dan akan mendorong hubungan bilateral yang stabil.

PM Jepang secara tradisional menyampaikan pidato kebijakan untuk menyoroti tujuan utama dan aspek fundamental dari kebijakan dalam dan luar negeri pemerintah sebelum pembukaan sesi parlemen baru.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya