Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Bencana Ekonomi dan Politik Global Akan Terjadi Jika China Menyerang Taiwan

SENIN, 03 OKTOBER 2022 | 15:43 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Peristiwa seperti pemberontakan Tiananmen bukan tidak mungkin kembali melanda China jika negara itu berani mencoba menyerang Taiwan. Mantan diplomat Inggris Charles Parton menyampaikan hal itu lewat sebuah tulisan yang diterbitkan di Financial Times.

Parton, yang juga seorang cendekiawan China yang dihormati di sejumlah institusi terkenal, percaya bahwa serangan terhadap Taiwan sangat tidak mungkin dilakukan oleh China.

"Tetapi jika itu benar-benar terjadi, itu akan menjadi bencana ekonomi dan politik global," katanya.

Menurut Parton, China akan mengalami kesulitan untuk menyerang karena adanya Selat Taiwan. Faktor lainnya adalah bahwa Taiwan telah mengadopsi pertahanan “landak”, suatu bentuk perang asimetris yang bergantung pada platform seluler kecil yang sulit dihancurkan dan akan menyebabkan pembantaian besar-besaran.

Selain itu, Parton juga percaya pada "perisai silikon" Taiwan, atau kemampuannya untuk mempertahankan diri, karena negara itu membutuhkan semikonduktor. Tanpa mereka, ekonomi China terhenti.

Selain sanksi Barat, ini akan memberikan pukulan berat bagi rantai pasokan dan ekonomi China.

“Keruntuhan ekonomi akan membawa penderitaan dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Parton.

Dan ini, katanya, akan menyebabkan protes, dan mungkin pemberontakan, seperti pada tahun 1989.

Meskipun Parton percaya bahwa Xi Jinping tidak akan memiliki pemikiran irasional seperti pemimpin Rusia Vladimir Putin yang menyerang tetangga Ukraina, dia berpikir Barat harus mempersenjatai Taiwan setidaknya sebagai pencegah.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya