Berita

Presiden Burkina Faso, Paul Henri Damiba/Net

Dunia

Presiden Burkina Faso Bersedia Mundur dengan Jaminan Keselamatan dari Junta Militer

SENIN, 03 OKTOBER 2022 | 11:09 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Kisruh politik masih terus membelit Burkina Faso. Menyusul mediasi yang dilakukan oleh komunitas adat, presiden yang terguling akhirnya secara resmi setuju untuk mundur.

Paul-Henri Damiba resmi menyatakan mundur setelah menerima tawaran junta militer Ibrahim Traore yang akan menghentikan kekerasan lebih lanjut pada kudeta Jumat lalu.

Pemuka agama dan adat Burkina Faso dalam konferensi pers pada Minggu (2/10) mengatakan Junta Traore menyetujui tujuh syarat  termasuk menjamin keselamatan Damiba dan menghormati janji blok regional Afrika Barat untuk kembali ke aturan konstitusional, selambatnya Juli 2024.


Reuters melaporkan, Damiba hingga kini  belum memberikan keterangan. Tetapi seorang anggota keluarganya mengatakan bahwa presiden Burkina Faso yang mengundurkan diri tersebut telah pergi ke luar negeri.

Selama upaya penggulingan kepemimpinan oleh Traore, tentaranya telah terpecah menjadi dua kubu dengan banyak diantara mereka mulai mencari dukungan Rusia karena pengaruh bekas kekuasaan kolonial Prancis berkurang.

Bersamaan dengan upaya kudeta, pengunjuk rasa juga melakukan protes keras terhadap kedutaan besar Prancis, setelah seorang perwira militer mengatakan negara itu telah melindungi Damiba di sebuah pangkalan militer dan berencana untuk melakukan serangan balasan.

Kementerian Luar Negeri Prancis membantah tuduhan tersebut, diperkuat juga dengan Damiba yang menyatakan dirinya tidak berada di tempat itu dan menganggap laporan tersebut hanya manipulasi opini publik yang disengaja.

Awal tahun ini, Damiba sendiri sempat memimpin kudeta terhadap pemerintah sipil yang telah kehilangan dukungan atas meningkatnya kekerasan oleh ekstremis Islam.

Saat ini, kegagalan Damiba untuk menghentikan kelompok-kelompok militan juga telah menyebabkan kemarahan di jajaran angkatan bersenjata di bekas protektorat Prancis.

Burkina Faso telah menjadi pusat serangan yang dilakukan oleh kelompok pemberontak yang berafiliasi dengan Al Qaeda dan ISIS, setelah maraknya aksi kekerasan di negara tetangga Mali pada 2012 yang menyebar ke negara-negara lain di selatan Gurun Sahara.

Ribuan warga pedesaan Burkina Faso telah menjadi menjadi korban kekerasan oleh kelompok pemberontak dan jutaan orang lainnya terpaksa mengungsi karena rasa ketidakamanan akibat banyaknyan kerusuhan.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya