Berita

Kondisi di Stadion Kanjuruhan usai laga Arema FC Vs Persebaya, Sabtu malam/Net

Presisi

Kata Kapolda Jatim, Tembakan Gas Air Mata di Stadion Kanjuruhan Karena 3 Ribu Orang Turun ke Lapangan

MINGGU, 02 OKTOBER 2022 | 13:33 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Usai kekalahan Arema FC melawan Persebaya Surabaya, sebanyak sekitar tiga ribu orang turun ke tengah lapangan di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang. Hal tersebut membuat pihak kepolisian melakukan pencegahan dengan menembakkan gas air mata lantaran terjadinya anarkis.

Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta mengatakan, Polri beserta penyelenggara serta instansi terkait, sudah melaksanakan rapat beberapa kali.

Sehingga, pertandingan yang berlangsung pada Sabtu malam (1/10) disepakati hanya dihadiri oleh supporter dari Arema, sehingga tidak ada supporter dari Persebaya.

"Sedangkan Persebaya menontonnya melaksanakan nobar dari tempat beberapa titik di Surabaya. Pertandingan hari Sabtu ini berlangsung dari pukul 20.00 sampai 22.00. dalam prosesnya kemenangan ada di Persebaya 3-2," ujar Nico kepada wartawan di Mapolres Malang, Minggu (2/10).

Nico menjelaskan, selama proses pertandingan berlangsung, tidak terjadi permasalahan. Permasalahan terjadi setelah pertandingan selesai.

"Terjadi kekecewaan dari para penonton yang melihat tim kesayangannya yang tidak pernah kalah selama 23 tahun bertanding di kandang sendiri tidak pernah kalah, namun pada malam ini mengalami kekalahan," kata Nico.

Rasa kekecewaan itu kata Nico, membuat para penonton turun ke tengah lapangan dan berusaha mencari para pemain dan official Arema FC.

"Oleh karena itu, pengamanan melakukan upaya-upaya pencegahan dan melakukan pengalihan supaya mereka tidak masuk ke dalam lapangan ataupun mengejar para pemain," terangnya.

"Dalam prosesnya itu, untuk melakukan upaya-upaya pencegahan sampai dilakukan gas air mata, karena sudah anarkis, sudah mulai menyerang petugas, sudah merusak mobil," jelas Nico lagi.

Akibatnya, para penonton yang turun ke lapangan itu kata Nico, berhamburan dan keluar ke satu titik pintu keluar yang mengakibatkan penumpukan.

"Di dalam proses penumpukan itu lah terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen, yang oleh tim medis dan tim penggabungan ini dilakukan upaya penolongan yang ada di dalam stadion. Kemudian juga dilakukan evakuasi ke beberapa rumah sakit," terang Nico.

Nico menegaskan, dari 40 ribu penonton yang hadir, semuanya tidak anarkis. Melainkan, hanya sekitar tiga ribuan orang yang masuk ke tengah lapangan.

"Sedangkan yang lain tetap mereka diam di atas. Kalau memang semuanya mematuhi aturan, kami juga akan melaksanakan juga dengan baik. Tapi ini ada sebab akibatnya kami akan menindaklanjuti," tegas Nico.

Dalam kejadian itu, sebanyak 127 orang meninggal dunia, dua di antaranya anggota Polri. Sementara itu, sebanyak 34 orang meninggal dunia di stadion. Sedangkan sisanya, meninggal dunia di rumah sakit saat upaya proses penolongan.

Lalu ada 13 mobil yang rusak, 10 di antaranya mobil dinas milik Polri, antara lain mobil patroli, mobil truk Brimob, mobil patwal, mobil K9, dan juga ada mobil pribadi.

"Kemudian, masih ada 180 orang yang masih dalam proses perawatan tadi dilakukan pengecekan langsung oleh kami terkait dengan upaya-upaya penyembuhan kepada yang sedang dirawat," pungkas Nico.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya