Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Persenjatai Angkatan Laut Pakistan, China Tantang Hegemoni Quad di Samudera Hindia

SABTU, 01 OKTOBER 2022 | 14:58 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

China menantang kekuatan anggota Quad di Samudera Hindia dengan memasok senjata modern kepada angkatan laut Pakistan yang kini mulai berada di bawah kontrol kekuasaanya.

China menciptakan proxy dengan membangun pangkalan militer di laut Djibouti dan mengembangan perlabuhan di berbagai negera, termasuk Sri Lanka, Myanmar, Pakistan, dan negara-negara lain.  

Pelabuhan Gwadar Pakistan yang dibangun China, telah menjadi pangkalan penting bagi kapal-kapal China di wilayah sensitif Laut Arab.


China telah mengambil alih pelabuhan Gwadar Pakistan di bawah China-Pakistan Economic Corridor (CPEC) untuk membantu Angkatan Laut Pakistan dalam menyeimbangkan kekuatan di perbatasan India.

Menurut sebuah laporan media Pakistan, tiga tahun lalu, China akan memberi delapan kapal selam kepada angkatan Laut Pakistan pada tahun 2028 mendatang.

Partai PTI melaporkan, untuk pertama kalinya China tengah membangun empat kapal perang angkatan laut paling maju untuk Pakistan sebagai bagian dari kesepakatan senjata bilateral utama dan memastikan keseimbangan strategis di Samudera Hindia.

Kepala Angkatan Laut Pakistan, Amjad Khan Niazi, mengatakan awal tahun ini delapan kapal selam canggih lainnya akan dikirimkan China untuk modernisasi Angkatan Lautnya.

Sementara itu, maraknya aksi pembajakan di pinggiran laut Arab, dijadikan alibi utama China agar bisa menghadirkan kekuatan angkatan laut dan sipilnya di Samudera Hindia demi keamanan.

Menurut Eurasian Times pada Kamis (29/9), dengan pasokan fregat dan peralatan angkatan laut berteknologi tinggi ke Pakistan, China memainkan peran ganda di kawasan Samudera Hindia.

Pertama, China telah menantang keunggulan maritim India, terutama di Samudera Hindia. Kedua, ini bisa menjadi pesan yang ditujukan kepada AS bahwa China siap menghadapi dominasi kelompok keamanan Quad.

Pakistan bahkan dilaporkan tengah mempertimbangkan untuk memberikan pelabuhan lain ke China yang dekat dengan Gwadar untuk memarkir kapalnya karena adanya ancaman dari Baluch Liberation Army.

Hegemoni China yang lebih hidup di Samudera Hindia bukanlah pertanda baik bagi negara-negara kepulauan. Ini adalah peringatan bagi negara-negara Quad untuk memperhatikan ambisi dan taktik China di kawasan tersebut.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya