Berita

Pipa Nord Stream/Net

Dunia

Kebocoran pada Pipa Nord Stream Menyebabkan Pelepasan Metana Terbesar, Mengancam Kerusakan Iklim yang Parah

SABTU, 01 OKTOBER 2022 | 14:09 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kerusakan pada pipa gas  Nord Stream mungkin menandai pelepasan metana tunggal terbesar yang pernah tercatat.  

Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) dalam pernyataannya mengemukakan hal tersebut, menambahkan bahwa kerusakan pipa yang terletak di bawah Laut Baltik itu adalah peristiwa terburuk.
"Gumpalan besar metana yang sangat terkonsentrasi terdeteksi dalam analisis citra satelit minggu ini oleh para peneliti yang terkait dengan Observatorium Emisi Metana Internasional (IMEO) UNEP," kata UNEP.

Metana adalah gas rumah kaca yang jauh lebih kuat tetapi berumur lebih pendek daripada karbon dioksida.

Metana adalah gas rumah kaca yang jauh lebih kuat tetapi berumur lebih pendek daripada karbon dioksida.

Kepala IMEO untuk UNEP, Manfredi Caltagirone, menyampaikan keresahannya. "Ini benar-benar buruk, kemungkinan besar peristiwa emisi terbesar yang pernah terdeteksi," katanya, seeprti dikutip dari Reuters, Sabtu (1/10).  

Menurut para peneliti di GHGSat, yang menggunakan satelit untuk memantau emisi metana,  tingkat kebocoran dari salah satu dari empat titik pecah diperkirakan mencapai 22.920 kilogram per jam. Itu setara dengan membakar sekitar 630.000 pon batu bara setiap jam.

Caltagirone kemudian membandingkan dengan kebocoran di ladang minyak dan gas lepas pantai di peraian Meksiko pada Desember lalu.

"Jumlah total metana yang bocor dari sistem perpipaan yang dipimpin Gazprom mungkin lebih tinggi daripada kebocoran besar yang terjadi pada bulan Desember dari ladang minyak dan gas lepas pantai di perairan Meksiko di Teluk Meksiko, yang menumpahkan sekitar 100 metrik ton metana per jam," katanya.

Kebocoran pipa gas Nord Stream yang terjadi pada Selasa, memuculkan banyak teori dan saling tuding. Saat penyelidikan masih berjalan untuk mengetahui apa yang menjaid penyebab kebocoran. AS dan Rusia telah terlibat saling kecam.

Perbaikan harus segala dimulai dengan biaya yang tidak sedikit dan waktu yang lebih panjang dari yang dibayangkan. Masalahnya adalah, bagaimana perbaikan akan berjalan segera jika sanksi AS terhadap Rusia tetapp diberlakukan. Pengamat mengatakan, butuh kapal atau alat untuk menarik pipa ke atas untuk mengetahui kebocoran, tetapi tentu saja itu tidak bisa dilakukan sehubungan sanksi yang menetapkan pembatasan untuk pengiriman.

Kerusakan pada pipa menimbulkan masalah di luar keamanan energi, menurut Caltagirone.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya