Berita

Aksi unjuk rasa Germas NU menuntut penangkapan Cak Imin/RMO

Hukum

Bawa Keranda dan "Kardus Durian" ke Gedung Merah Putih, Gemas NU Minta KPK Tangkap Cak Imin

RABU, 28 SEPTEMBER 2022 | 13:44 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Bawa keranda dan kardus durian, puluhan orang yang mengatasnamakan dari Gerakan Mahasiswa dan Santri Nusantara (Gemas NU) minta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menangkap Ketua Umum (Ketum) PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dalam kasus "kardus durian".

Hal itu disampaikan oleh Koordinator Lapangan (Korlap) aksi Gemas NU, Ismail, saat berorasi di atas mobil komando di depan Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu siang (28/9).

Pantauan Kantor Berita Politik RMOL, puluhan orang ini melakukan aksi unjuk rasa dengan membawa berbagai atribut. Mulai dari bendera, spanduk yang berisi tuntutan mereka soal Cak Imin, kardus, keranda, dan foto-foto bergambar Cak Imin.

Dalam orasinya, Ismail meminta KPK mempertanggungjawabkan pernyataan beberapa waktu lalu melalui Jurubicara Bidang Penindakan KPK Ali Fikri yang berjanji akan mendalami kembali kasus "kardus durian" yang diduga menyeret nama Cak Imin.

"Meminta KPK segera tangkap terduga Muhaimin Iskandar atas kasus 'kardus durian' yang sudah tertunda sekitar 11 tahun, karena telah memenuhi alat bukti minimal sesuai ketentuan KUHAP," ujar Ismail dalam orasinya.

Gemas NU berharap agar KPK terus konsisten sebagai lembaga negara yang berani, jujur, dan hebat, serta tidak tebang pilih pada pejabat publik dalam hal pemberantasan korupsi.

"KPK tangkap segera Muhaimin Iskandar yang diduga terlibat dalam kasus saja PPID tahun anggaran 2014. Dan segera adili Muhaimin Iskandar yang diduga kuat turut berperan dan menerima suap Rp 7 milia dari Hong Harta bersama Musa Zainudin atas proyek PUPR tahun 2016, dan meminta KPK memeriksa Muhaimin Iskandar yang diduga terlibat dalam skandal makelar jual beli obat Covid-19 dengan Menteri Kesehatan," pungkasnya.

Populer

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Rusia Pakai Rudal Siluman Rahasia untuk Bombardir Infrastruktur Energi Ukraina

Jumat, 12 April 2024 | 16:58

Pemberontak Menang, Pasukan Junta Ngacir Keluar Perbatasan Myawaddy

Kamis, 11 April 2024 | 19:15

Megawati Peringatkan Bakal Terjadi Guncangan Politik Setelah Jokowi Jadi Malin Kundang

Kamis, 11 April 2024 | 18:23

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Senin, 15 April 2024 | 12:34

UPDATE

Undip Pastikan Telusuri Dugaan Pelecehan Seksual Meski Belum Terima Laporan Korban

Jumat, 19 April 2024 | 14:03

FBI Tuding Hacker Tiongkok Siapkan Serangan Dahsyat untuk Hancurkan Amerika

Jumat, 19 April 2024 | 13:51

Masuk Bursa Cagub Jabar dari PDIP, Ono Surono: Kalau Ada Instruksi, Maju

Jumat, 19 April 2024 | 13:44

Kebakaran Ruko di Mampang Diduga Akibat Ledakan Kompresor

Jumat, 19 April 2024 | 13:27

Din Syamsuddin Ajak Massa Aksi Dukung MK Tegakkan Amar Ma'ruf Nahi Munkar

Jumat, 19 April 2024 | 13:24

Saint Kitts dan Nevis Konsisten Dukung Otonomi Sahara Maroko

Jumat, 19 April 2024 | 13:15

Hingga Jumat Siang Tak Kunjung Hadir di KPK, Gus Muhdlor Mangkir?

Jumat, 19 April 2024 | 13:10

Beda dengan Erick Thohir, Airlangga Minta BUMN Tidak Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel

Jumat, 19 April 2024 | 13:00

Lion Air Group: Dua Penyelundup Narkoba Karyawan Pihak Ketiga

Jumat, 19 April 2024 | 12:55

Dukung Optimalisasi Pengawasan Pemilu, PAN-RB Tambah Formasi ASN Bawaslu

Jumat, 19 April 2024 | 12:50

Selengkapnya