Berita

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam pidatonya di acara debat Sidang Umum ke-77 PBB di New York, Amerika Serikat pada Senin (26/7)/Kemlu

Dunia

Ada Risiko Perang Besar di Tengah Krisis, Menlu Retno Dorong Semangat Perdamaian untuk Selesaikan Konflik

SELASA, 27 SEPTEMBER 2022 | 16:22 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Banyaknya krisis yang melanda dunia saat ini telah memperkuat kekhawatiran akan risiko perang besar antar bangsa yang sangat mungkin terjadi di tengah gempuran pandemi dan ekonomi global yang kian lesu dari waktu ke waktu.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan jika dunia berada dalam tekanan krisis terus menerus, maka perang antar bangsa kemungkinan akan terjadi, bahkan telah terjadi antara Rusia dan Ukraina.

"Perang antar bangsa bukan lagi sebuah kemungkinan tetapi telah menjadi kenyataan. Krisis demi krisis sedang berlangsung di seluruh dunia termasuk perubahan iklim, kenaikan inflasi, kekurangan pangan dan energi," kata Retno dalam pidatonya di acara debat Sidang Umum ke-77 PBB di New York, Amerika Serikat (AS) pada Senin (26/9).


Merujuk pada sejarah, Retno menyebut fenomena dunia saat ini sangat mirip dengan kejadian di masa lalu, di mana negara berperang untuk memperjuangkan kepentingannya masing-masing.

"Sejarah mengajarkan kita bahwa fenomena ini dapat menyebabkan perang besar. Mari kita lihat periode menjelang Perang Dunia Kedua. Depresi Besar, kebangkitan ultra nasionalisme, persaingan atas sumber daya dan persaingan antara kekuatan besar," jelasnya.

Untuk itu, Menlu RI menghimbau agar seluruh negara tidak salah langkah dalam menghadapi berbagai tantangan saat ini. Ia menawarkan pandangan baru yang dapat menjadi solusi transformatif bagi dunia.

"Jadi, hari ini saya ingin menawarkan dunia berdasarkan paradigma baru. Paradigma win-win bukan zero-sum. Paradigma keterlibatan bukan penahanan. Paradigma kolaborasi bukan kompetisi," lanjut Retno.

Retno menyoroti kerjasama antar negara untuk mengupayakan perdamaian dunia sebagai cara untuk menyelesaikan konflik antar negara. itu dapat ditempuh melalui peningkatan kepercayaan strategis, menjunjung tinggi kedaulatan dan mematuhi aturan internasional yang berlaku.

"Kurangnya rasa kepercayaan melahirkan kebencian dan ketakutan yang dapat menyebabkan konflik. Kita harus mengubahnya menjadi kepercayaan strategis. Dimulai dengan menjunjung tinggi penghormatan terhadap hukum internasional dan prinsip-prinsip dasar kedaulatan," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya