Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Serbia Tidak Akan Akui Hasil Referendum Donbas yang Ingin Gabung ke Rusia

SENIN, 26 SEPTEMBER 2022 | 08:25 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah Serbia menyatakan sikapnya atas referendum Donbass yang ingin bergabung dengan Rusia. Dikatakan Menteri Luar Negeri Serbia Nikola Selakovic pada Minggu (25/9) bahwa negaranya tidak akan mengakui hasil referendum tersebut.

“Di satu sisi, komitmen kami terhadap prinsip dan aturan hukum internasional, Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, sangat penting,” kata Selakovic kepada wartawan, seperti dikutip dari RT, Senin (26/9).

“Dan, di sisi lain, itu akan sepenuhnya bertentangan dengan kepentingan negara dan nasional kami, bertentangan dengan kebijakan kami untuk menghormati integritas dan kedaulatan teritorial, dan komitmen terhadap prinsip perbatasan yang tidak dapat diganggu gugat," katanya.

Wilayah Kherson dan sebagian besar wilayah tetangganya Zaporozhye direbut oleh pasukan Rusia setelah Moskow melancarkan operasi militernya di Ukraina pada 24 Februari.

Rusia kemudian mengakui kemerdekaan Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk (DPR dan LPR) tahun ini. Kedua republik ini memisahkan diri dari Ukraina setelah kudeta 2014 di Kiev.

Seperti Beograd, Ukraina dan Barat telah lebih dahulu menolak referendum tersebut sebagai sebuah tindakan ilegal.

 Pemungutan suara dalam referendum untuk bergabung dengan Rusia dimulai pada Jumat (23/9) di Republik Rakyat Donetsk, Lugansk, serta di wilayah Zaporozhye dan Kherson.

Menurut Ketua Komisi Pemilihan Pusat Republik Rakyat Lugansk Elena Kravchenko, sekitar 50 pengamat dari negara-negara Eropa menyatakan kehadiran mereka di republik tersebut.

Sementara di Donetsk,  ada 129 perwakilan negara asing, khususnya Venezuela dan Afrika Selatan yang mengawasi pemungutan suara, dan hampir 550 jurnalis dari Inggris, Italia, China, Qatar, Prancis, dan negara lain meliput proses pemungutan suara.

Di Kherson, nampak hadir perwakilan Prancis dan Amerika Serikat . Di Zaporozhye, hadir pengamat dari Afrika, Eropa, dan Amerika Selatan, seperti dilaporkan TASS.

Populer

Proyek Rp2,7 Triliun di Sumut Amburadul, Gapensi Akan Seret Semua yang Terlibat ke Jalur Hukum

Minggu, 26 November 2023 | 06:44

Kasus Manipulasi RUPS Bank Sumselbabel Temui Titik Terang, Bareskrim akan Periksa Herman Deru

Jumat, 24 November 2023 | 00:19

Pj Gubernur Sulsel Diduga Buat Acara Mendadak untuk Hindari Massa Kumpul saat Ada Gibran

Minggu, 26 November 2023 | 20:37

Beredar Susunan Reshuffle Kabinet, Ada Nama AHY Hingga Dudung Kepala BIN

Rabu, 22 November 2023 | 16:03

Jika Ketegangan Mega-Jokowi Bukan Rekayasa, Prabowo-Gibran Tersingkir di Putaran Pertama

Minggu, 26 November 2023 | 16:42

Tinggalkan Nasdem, Mantan Gubernur Syahrial Oesman Perkuat TKD Prabowo-Gibran Sumsel

Minggu, 26 November 2023 | 06:22

Tiga Capres Diundang, Hanya Anies Hadiri Deklarasi Pemilu Damai PSHT

Minggu, 26 November 2023 | 16:20

UPDATE

TKN Prabowo-Gibran: KIS, KIP, KIP Kuliah, BPJS dan PKH Dilanjutkan, Plus Makan Siang dan Susu Gratis

Sabtu, 02 Desember 2023 | 15:00

Sepatu Tong Sampah Firli Bahuri

Sabtu, 02 Desember 2023 | 14:47

60 Ibu Nyai Jateng Dukung Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran

Sabtu, 02 Desember 2023 | 14:39

Aliran Modal Asing Banjiri Indonesia Hingga Rp 15,92 Triliun pada Pekan Terakhir November 2023

Sabtu, 02 Desember 2023 | 14:38

Pemerintah RI akan Kucurkan Lebih Banyak Insentif untuk IKN Dibanding Daerah Lain

Sabtu, 02 Desember 2023 | 14:25

Diungkap Pengacara, Sosok Pengirim Pesan ke SYL Ternyata Bukan Firli Bahuri

Sabtu, 02 Desember 2023 | 14:16

Meta Ungkap Ada Ribuan Akun Palsu asal China yang Ingin Kacaukan Pemilu 2024

Sabtu, 02 Desember 2023 | 14:00

Erick Thohir Angkat Eks Wamendag Jadi Pemimpin Baru Perum BULOG

Sabtu, 02 Desember 2023 | 13:44

AS Uji Coba Alat Pengisi Daya Nirkabel Mobil Listrik, Bisa Ngecas Sambil Mengendara

Sabtu, 02 Desember 2023 | 13:29

Tidak Mengakui Diretas, KPU Melanggar UU Perlindungan Data Pribadi

Sabtu, 02 Desember 2023 | 13:20

Selengkapnya