Berita

Christiane Amanpour duduk sendirian di ruangan yang disediakan untuk wawancara dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi

Dunia

Wartawan CNN Tolak Pakai Jilbab, Presiden Iran Ebrahim Raisi Batalkan Wawancara

JUMAT, 23 SEPTEMBER 2022 | 10:28 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Wawancara Ebrahim Raisi dengan Christiane Amanpour akhirnya batal setelah jurnalis senior CNN menolak permintaan Presiden Iran itu untuk mengenakan jilbab.

Raisi menarik diri dari sesi wawancara yang telah diagendakan di sela Sidang Majelis Umum PBB New York pada Rabu (21/9),  hanya sekitar 40 menit sebelum acara wawancara dimulai.

Seorang ajudan mengatakan kepada Amanpour bahwa Raisi telah menyarankan agar dia mengenakan jilbab. Namun, Amanpour dengan sopan menolak permintaan itu.

Amanpour, yang dibesarkan di ibu kota Iran, Teheran, dan fasih berbahasa Farsi, mengatakan bahwa dia bersedia mengenakan jilbab saat meliput di Iran untuk mematuhi hukum dan kebiasaan setempat. Sebab, jika tidak,  ia tidak dapat beroperasi sebagai jurnalis.

Tetapi dia mengatakan bahwa dirinya tidak akan menutupi kepalanya untuk melakukan wawancara dengan seorang pejabat Iran di luar negara di mana itu tidak diperlukan.

"Di sini, di New York, atau di mana pun di luar Iran, saya tidak pernah diminta oleh Presiden Iran mana pun - dan saya telah mewawancarai setiap dari mereka sejak 1995 - baik di dalam maupun di luar Iran, tidak pernah diminta untuk mengenakan jilbab," katanya pada program CNN New Day.

"Saya menolak dengan sangat sopan atas nama saya sendiri dan CNN, dan jurnalis wanita di mana pun karena itu bukan keharusan," ujarnya.

Hukum Iran mengharuskan semua wanita untuk mengenakan penutup kepala dan pakaian longgar di depan umum. Aturan tersebut telah diberlakukan di Iran sejak Revolusi Islam 1979, dan wajib bagi setiap wanita di negara itu termasuk turis, tokoh politik yang berkunjung, dan jurnalis.

Amanpour mengatakan bahwa ajudan Raisi menjelaskan bahwa wawancara - yang akan menjadi yang pertama bagi presiden Iran di tanah Amerika - tidak akan terjadi jika dia tidak mengenakan jilbab.

Penolaka Amanpour datang di saat protes anti-pemerintah meletus di seluruh Iran pekan lalu atas kematian Mahsa Amini yang berusia 22 tahun saat dalam tahanan, setelah ditangkap oleh polisi moral Iran atas tuduhan melanggar hukum tentang jilbab.

Ribuan orang turun ke jalan, di mana beberapa wanita memotong rambut mereka dan membakar jilbabnya sebagai protes terhadap undang-undang tersebut.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Halal Bihalal Partai Golkar

Selasa, 16 April 2024 | 01:21

UPDATE

Naik 23,1 Persen, Realisasi Belanja Pemerintah Capai Rp427,6 T pada Maret 2024

Jumat, 26 April 2024 | 15:56

Ketua DPRD DKI Komplain Anggaran Kelurahan 5 Persen Kegedean

Jumat, 26 April 2024 | 15:54

Samsung Luncurkan Pengisi Daya Port Ganda 50W, Dibanderol Rp1,2 Jutaan

Jumat, 26 April 2024 | 15:29

World Water Forum ke-10, Momentum bagi Indonesia Perbaiki Insfastruktur Air

Jumat, 26 April 2024 | 15:26

Legislator Senayan Pasang Badan untuk Pelanggan Korban Telkom

Jumat, 26 April 2024 | 15:25

TPDI: Aset Korupsi Jangan Jadi Bancakan

Jumat, 26 April 2024 | 15:18

APBN RI Surplus Rp8,1 Triliun pada Maret 2024

Jumat, 26 April 2024 | 15:14

Pesan Mahfud MD ke Prabowo: Benahi Hukum

Jumat, 26 April 2024 | 15:07

Laku Keras, Mobil Xiaomi SU7 Amankan 75.723 Pesanan

Jumat, 26 April 2024 | 15:05

Penuhi Kebutuhan Darah, Ratusan Polwan Ikut Jadi Pendonor

Jumat, 26 April 2024 | 15:01

Selengkapnya