Berita

Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (PP HIMMAH) Aminullah Siagian/Net

Politik

Edy Rahmayadi Kerap Sindir Golkar, Aminullah Siagian: Saya Sedih, Gubernur Sibuk Bikin Gaduh

JUMAT, 23 SEPTEMBER 2022 | 05:36 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Reaksi terhadap berbagai pernyataan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi yang belakangan kerap menyindir Partai Golkar mulai muncul dari kalangan eksternal partai.

Kali ini reaksi muncul dari mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (PP HIMMAH), Aminullah Siagian.

Ia sangat menyayangkan sikap Edy Rahmayadi yang belakangan ini justru kerap memicu kegaduhan lewat perkataannya. Padahal secara langsung, ia sendiri dinilai sebagai pemimpin yang tidak mampu mewujudkan visi dan misinya membawa Sumut Bermartabat.


"Sedih saya, Gubernur kita tidak punya visi, sibuk berbuat gaduh dan kerap berbicara yang mengganggu urusan orang lain. Gubernur itu kan harusnya bicara target pembangunan, pengentasan kemiskinan, pendidikan dan kesehatan murah yang berkualitas dan hal strategis lainnya," kata Aminullah, dikutip Kantor Berita RMOLSumut, Kamis (22/9).

Aminullah mengaku khawatir jika aksi-aksi Edy Rahmayadi ini tidak hanya menyangkut kepentingan politiknya, namun karena mengalami gangguan kejiwaan karena tingginya tensi politik jelang Pemilu 2024.

Sebab, menurutnya, Edy Rahmayadi merupakan sosok yang memulai membully Partai Golkar dengan menyebut mereka sebagai pendukung ecek-ecek dan selalu berpikiran negatif terhadapnya.

Namun di sisi lain, ia justru yang mengaku trauma bertemu dengan ‘kuning’ yang diyakini merupakan sindiran kepada partai yang di Sumatera Utara kini di bawah pimpinan Musa Rajekshah selaku wakil dari Edy Rahmayadi.

“Gubernur Edy saat ini seperti sedang mengalami kekhawatiran tinggi sehingga menyerang siapapun yang berbeda pandangan politik terhadap beliau. Tentu ini tidak baik dan bukan contoh pemimpin jika melakukan hal tersebut. Beliau perlu pendampingan psikiater agar nyambung antara perbuatan dengan pembicaraan,” paparnya.

Memang, ungkapan-ungkapan Edy Rahmayadi tersebut kerap memicu tawa peserta di mana ia berbicara. Akan tetapi hal ini menurutnya seperti rindu yang salah alamat.

“Dulu masyarakat sor mendengar Gubernur Syamsul Arifin berpidato karena pasti lucu, tapi sekarang orang sor melihat Gubernur Edy berpidato karena penasaran siapa lagi yang mau disindirnya. Ya lucu juga, ke mana-mana selalu pidato ngaku mantan Pangkostrad tapi malah ngaku dibully dan trauma pula," tutup Aminullah.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya