Berita

Politikus Nasdem Sumatera Utara, H Amiruddin/Ist

Politik

Politikus Nasdem: Politik Identitas Sudah Tidak Cocok pada Pemilu 2024

JUMAT, 23 SEPTEMBER 2022 | 02:33 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Kecerdasan masyarakat yang tinggi terhadap perpolitikan nasional membuat strategi meraup suara dengan cara mengedepankan politik identitas tidak tepat lagi pada Pemilu 2024 mendatang.

Apalagi, masyarakat sudah merasakan betapa besar residu politik identitas yang terjadi pada pemilu tersebut.

Demikian disampaikan politikus Nasdem Sumatera Utara, H Amiruddin, kepada Kantor Berita RMOLSumut, Kamis (22/9).

“Politik identitas sudah tidak sesuai lagi untuk Pileg maupun Pilpres karena masyarakat sudah sangat paham bahwa itu hanya menimbulkan perpecahan bagi bangsa dan negara,” katanya.

Mantan Ketua DPRD Kota Medan ini menambahkan, salah satu strategi yang tepat untuk meraih simpati masyarakat adalah dengan politik gagasan.

Tidak cukup hanya disitu, platform partai politik menurutnya juga akan memberikan pengaruh terhadap cara pandang masyarakat kepada para calon legislatif maupun calon presiden dan wapres usungan partai politik tertentu.

“Artinya masyarakat sudah memiliki pengalaman dan sudah memahami mana isu politik yang benar atau bohongan ke publik. Mereka juga bisa melihat sikap partai politik pasca pemilu yang lalu,” terangnya.

Sebenarnya, lanjut Amiruddin, berpolitik dengan mengedepankan identitas tidaklah menyalahi aturan. Misalnya melakukan pendekatan yang didasarkan pada adanya irisan ataupun persamaan yang ada, baik ikatan kekeluargaan berdasarkan kesukuan, agama maupun lainnya.

Namun harus dicatat, hal ini tidak lantas boleh dijadikan dalih untuk menjelekkan pihak lain yang tidak memiliki kesamaan kriteria tersebut.

“Di situ yang sering salah, menggunakan politik identitas untuk menyalahkan orang lain, untuk menyebut orang di luar kelompoknya sebagai pihak yang tidak layak untuk dipilih dan sebagainya,” paparnya.

Salah satu indikasi melencengnya pemanfaatan politik identitas untuk meraih simpatik pemilih adalah dengan maraknya buzzer yang dimanfaatkan untuk menyudutkan pihak lain diluar kelompok dari pemilik kepentingan.

Berbagai isu bohong dan hoax sengaja disebar dengan harapan pihak munculnya rasa kebencian dan penolakan terhadap caleg maupun calon presiden yang dinilai tidak berasal dari kelompok yang memiliki identitas yang sama dengan mereka.

“Semoga pada Pemilu 2024 hal seperti itu tidak terulang lagi,” demikian Amiruddin.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya