Berita

Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua Umum Nasdem Surya Paloh, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla/Net

Politik

Kondisi Politik Nasional Sedang Tidak Baik, Wajar SBY dan Elite Partai Turun Gunung

KAMIS, 22 SEPTEMBER 2022 | 04:57 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Alasan rekayasa politik dan pengkondisian Pilpres 2024 yang hanya akan dikuti oleh dua pasangan calon, menjadikan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turun gunung. Ini mengindikasikan kondisi politik nasional sedang tidak baik, yang menimbulkan intepretasi liar terkait Pemilu 2024.

Demikian disampaikan Ketua DPD PAN Kabupaten Cirebon, Heru Subagia, melalui keterangan tertulisnya kepada Kantor Berita RMOLJabar, Rabu (21/9).

Heru menilai, gerak cepat SBY kemungkinan menyasar isu percepatan pembentukan koalisi partai dan dibarengi oleh paket capres-cawapres Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk dipertemukan dalam satu meja, memberikan banyak isyarat dan pesan khusus.

“Perjodohan politik antara Anies dan AHY didukung elite partai dan para bohir untuk meredam kebingungan dan kepanikan menghadapi Pilpres 2024,” ungkapnya.

Dalam pandangan Heru, agenda politik Pilpres 2024 begitu penting bagi Anies, sehingga menjadi alasan ketidakhadirannya dalam acara Alumni Kagama DKI yang digelar di Ancol.

“Anies merupakan alumni UGM dari Fakultas Ekonomi dan pertemuan tersebut dihadiri sekitar 2.500 alumni UGM yang dihadiri Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, dan sejumlah Menteri Kabinet Jokowi dari alumni UGM,” ujarnya.

Sehingga wajar jika publik menilai pertemuan Anies-AHY bukan agenda biasa. Ada peran SBY sangat kuat dengan kehadiran tokoh-tokoh penting yang dianggap bohir menjadi penopang AHY dan Anies.

“Kehadiran Surya Paloh, Ahmad Syaikhu dan Jusuf Kalla. Walaupun SBY tidak terlihat dalam pertemuan tersebut,” jelasnya.

Heru menegaskan, pertemuan para elit parpol menjadi sinyal kuat akan adanya poros koalisi baru untuk menjawab kehawatiran SBY, bahwa Pilpres 2024 akan didesain dan dikondisikan hanya diikuti oleh dua pasangan.

“Saat ini memang tiga partai tersebut belum melakukan deal politik secara resmi untuk membentuk koalisi partai yang kokoh dan permanen,” tutupnya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

UPDATE

Cuma Rebut 1 Gelar dari 4 Turnamen, Ini Catatan PBSI

Rabu, 05 Februari 2025 | 13:37

Anggaran Dipangkas Belasan Triliun, Menag: Jangan Takut!

Rabu, 05 Februari 2025 | 13:31

Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,03 Persen Sepanjang 2024

Rabu, 05 Februari 2025 | 13:23

Aset Raib ID Food Ancam Asta Cita Prabowo

Rabu, 05 Februari 2025 | 13:13

Persoalkan Penetapan Tersangka, Tim Hukum Hasto Ungkap Sprindik Bocor

Rabu, 05 Februari 2025 | 13:10

Setelah Identifikasi, Jasa Raharja Pastikan Salurkan Santunan Kecelakaan GTO Ciawi

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:59

Truk Pengangkut Galon Kecelakaan, Saham Induk Aqua Anjlok Merosot 1,65 Persen

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:57

Komisi V DPR Minta Polisi Investigasi Perusahaan Aqua

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:51

Partai Buruh Geruduk Kantor Bahlil Protes LPG 3 Kg Langka

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:41

DPR Siap Bikin Panja Imbas Laka Maut Truk Galon Aqua

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:30

Selengkapnya