Berita

Ketua Panitia PMKI Andrianto/RMOL

Politik

Gerakan Rakyat Hari Ini Lebih dari ‘98, Pemerintah Harus Penuhi Tuntutan Turunkan Harga BBM

RABU, 21 SEPTEMBER 2022 | 17:52 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Perhimpunan Menemukan Kembali Indonesia (PMKI) mendukung gerakan mahasiswa dan buruh yang begitu massif menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Untuk itu, pemerintah harus memenuhi tuntutan mahasiswa tersebut. Sebab, gerakan mahasiswa dan buruh hari ini lebih massif dari reformasi 1998. Apabila tidak dipenuhi maka gerakan rakyat akan semakin membesar.

Begitu ditegaskan Ketua Panitia PMKI Andrianto saat membuka acara diskusi bertajuk “Quo Vadis Indonesia di Tepi Jurang Krisis dan Kebangkrutan” di Jalan Panglima Polim, Jakarta Selatan, Rabu siang (21/9).

“Kita hari ini menyikapi tentang masalah kenaikan BBM dan maraknya demo mahasiswa yang hari ini luar biasa animonya melebihi gerakan reformasi 98, era sekarang perlawanan begitu massif melibatkan semua elemen rakyat,” kata Andrianto.

Dia berharap diskusi PMKI juga bisa menjadi pemantik bagi pemerintah untuk lebih bijak. Pun juga kepada perlawanan rakyat, diharapkan bisa lebih massif jika tuntutan tak diindahkan pemerintah.

"Kita berharap acara seperti PMKI ini bisa jadi energi perjuangan yang makin massif. Dan apabila pemerintah tidak arif, (gerakan rakyat bisa jadi back fire (membesar)," terangnya.

Senada, Direktur Sabang Merauke Circle Syahganda Nainggolan menyesalkan sikap diamnya pemerintah melihat gejolak yang terjadi di tengah rakyat Indonesia. Menurutnya, sudah tiga pekan lebih pemerintah seperti tuli mendengarkan tuntutan rakyat.

“Pemerintah untuk merespon agar dipenuhi gerakan mahasiswa turunkan BBM harus dipenuhi. Ini udah hampir 3 minggu belum ada respon makanya pemerintah rada dablek gitu loh. Pemerintah harus merespon nggak boleh tidak,” kata Syahganda.

“Kita akan sampaikan kepada pemerintah mereka jangan menyepelekan suara mahasiswa yang ada di jalanan sekarang,” imbuhnya menegaskan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya