Berita

Aksi protes tuntut keadilan atas kematian Mahsa Amini di Iran/Net

Dunia

Lima Demonstran Tewas dan Puluhan Lainnnya Terluka dalam Aksi Protes Kematian Mahsa Amini

SELASA, 20 SEPTEMBER 2022 | 09:34 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

RMOL.  Aksi protes ratusan warga Iran yang menuntut keadilan atas kematian misterius Mahsa Amini, berubah menjadi kerusuhan yang memakan korban.

Kelompok HAM Kurdi melaporkan lima orang pendemo tewas terkena tembakan dari pasukan keamanan Iran setelah aksi protes yang semakin ricuh di wilayah Kurdi Iran pada Senin (19/9).

"Dua orang tewas ketika pasukan keamanan menembaki pengunjuk rasa di Kurdi Saqez, kampung halaman Amini. Dua lagi tewas di Divandarreh, oleh tembakan langsung dari pasukan keamanan. Satu lagi tewas di Dehgolan, Kurdi," ungkap kelompok HAM melalui cuitannya.

Tidak ada konfirmasi resmi dari pemerintah Iran mengenai kematian yang dilaporkan kelompok HAM tersebut. Kantor berita resmi IRNA hanya mengatakan ada protes di sejumlah kota di tujuh provinsi yang telah dibubarkan oleh polisi.

TV pemerintah Iran juga mengatakan sejumlah pengunjuk rasa telah ditangkap tetapi membantah klaim kematian demonstran di media sosial dengan menunjukkan dua pemuda yang terluka itu tidak terbunuh.

Seperti dimuat Reuters, protes paling intens terjadi di wilayah Kurdi, di mana protes yang berujung kerusuhan itu dilaporkan telah membuat setidaknya 75 pendemo di wilayah minoritas terluka.

Mahsa Amini merupakan gadis berusia 22 tahun dari provinsi Kurdistan Iran yang mengalami koma dan meninggal setelah penangkapannya di Teheran pekan lalu oleh polisi moral yang menegakkan aturan berhijab.

Polisi mengatakan Amini meninggal karena serangan jantung dan membantah tuduhan penyiksaan atau pelecehan dilakukan pada korban.

Tetapi ayahnya berulang kali mengatakan putrinya tidak memiliki masalah kesehatan dan menyebut ada memar di kaki Amini. Keluarga dan warga menjadi geram dengan kematian gadis muda tersebut dan terpacu untuk melakukan protes besar besaran.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya