Berita

Akun Twitter Bjorka/Net

Publika

Bjorka Bukan Apa-apa

OLEH: SETYA DHARMA PELAWI*
SELASA, 20 SEPTEMBER 2022 | 09:15 WIB

MEMBANGGAKAN diri bahwa kita siap masuk 4G dan 5G, ternyata cuma omong kosong. Semua pejabat jadi lebay bicara tentang fenomena IT seakan akan mengerti.

Unicorn didukung tumbuh, imbuh Jokowi, tetapi ia tidak tahu unicorn itu apa. Jokowi pernah melontarkan hal ini pada acara debat pilpres melawan Prabowo, yang kini justru ikut duduk di kabinet.

Bank Digital dan sebentar lagi Digital Currency akan diluncurkan, tambahnya lagi. Tapi ternyata semua itu seperti tong kosong. Mengapa? Karena ternyata pemerintah tidak siap melindungi hal yang sangat penting tentang hak privasi data warganya?

Mudahnya dipermalukan. Bila terjadi sengketa pinjol saja, persoalan perdata ini begitu mudah di-hack orang dan hebatnya yang hack bisa dengan leluasa menertawakan kebodohan pemerintah kita.

Mengapa pemerintah tidak membangun pusat data sendiri. Mengapa tidak luncurkan satelit dan network access point sendiri, khusus untuk clearing data pribadi.

Mengapa tidak menyediakan pusat data untuk big data milik sendiri, sehingga semua aplikasi hanya bisa diakses apabila menggunakan server dalam negeri.

Mengapa? Mengapa pemerintah tidak melakukan itu semua? Karena memang tidak tahu? Bukankah begitu?

Apapun yang pemerintah kerjakan, selalu dengan semangat retorika omong-kosong. Kerja banyak, tapi tak jelas apa yang dikerjakan. Dana terus dikeluarkan dan rapat-rapat terus menerus dilakukan, seakan pemerintah bekerja sungguh-sungguh. Bila salah, rakyat yang disalahkan. Bila ada kritik, dituduh radikalis.

Menghadapi Bjorka, pemerintah mati kutu. Pemerintah kita seakan terlihat bagai mainan anak-anak. Dilempar ke sana, dilempar ke sini. Tak berdaya dan menjadi tertawaan rakyatnya sendiri.

Sesungguhnya Bjorka bukan lah apa-apa, juga tidak masuk pada tingkatan hacker tingkat tinggi. Kini bahkan sudah muncul hacker-hacker lain yang selevel.

Artinya telah muncul Bjorka-Bjorka baru yang juga membuat pemerintah tak berdaya. Coba amati, setiap hari ada saja data instansi yang dicuri dan dijual, coba saja buka beberapa Deep Web; banyak data pemda provinsi, kota, lembaga bisnis yang ditawarkan tiap hari.

Percuma cari maling, kalau rumah sendiri tak mampu menguncinya. Pasti akan muncul maling-maling lain yang akan berpesta pora. Sepertinya data kita sudah telanjang bulat di internet.

Mengapa bisa demikian? Karena masyarakat kita sudah tidak peduli. Buat hidup saja sudah susah, boro-boro kepikir melindungi data diri. DPR tidak mengerti pentingnya data pribadi atau memang tidak peduli.

Dampaknya draft RUU tentang Pelindungan Data Pribadi, tidak pernah dibahas lagi. Mungkin juga DPR ingin meringankan kewajiban pemerintah untuk tidak menyediakan sistem yang aman, sehingga tidak ada lagi tanggung jawab apabila terjadi kebocoran data?

Faktanya kita tidak pernah mau belajar sungguh-sungguh dari negara tetangga tentang perlindungan data pribadi yang sangat esensial itu.

Penulis adalah alumnus statistika Unpad

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

Komjen Dedi Ultimatum, Jangan Lagi Ada Anggapan Masuk Polisi Bayar!

Rabu, 05 Februari 2025 | 18:12

UPDATE

Target Prabowo Capai Air Minum Perpipaan Terkendala

Kamis, 13 Februari 2025 | 11:28

Rupiah Tertekan ke Rp16.389 Hari Ini

Kamis, 13 Februari 2025 | 11:27

Korut Kecam Intensitas Kehadiran Militer AS di Korsel

Kamis, 13 Februari 2025 | 11:08

Verrell Bramasta Minta Tukin Dosen Tidak Terdampak Efisiensi Anggaran

Kamis, 13 Februari 2025 | 10:55

Gebrakan Efisiensi Prabowo Cegah Anggaran Terbuang Mubazir

Kamis, 13 Februari 2025 | 10:54

Penjualan Menurun, Unilever hanya Kantongi Laba Rp3,4 triliun di 2024

Kamis, 13 Februari 2025 | 10:52

Belum Ada Deal DPR dan Pemerintah soal Izin Tambang Perguruan Tinggi

Kamis, 13 Februari 2025 | 10:49

Ini Upaya KNEKS Jadikan Indonesia sebagai Pusat Tren Modest Fashion Global

Kamis, 13 Februari 2025 | 10:30

Sore Ini Diputus, KPK Harap Hakim Tolak Praperadilan Hasto

Kamis, 13 Februari 2025 | 10:26

Erdogan Siap Boyong Perusahaan Kelas Dunia Turki untuk Bangun IKN

Kamis, 13 Februari 2025 | 10:22

Selengkapnya