Berita

Ilustrasi/Net

Publika

Mengurangi Jumlah Penduduk Miskin dan Kesenjangan Ekonomi

MINGGU, 18 SEPTEMBER 2022 | 07:35 WIB | OLEH: DR. IR. SUGIYONO, MSI

BADAN Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa ketimpangan pengeluaran penduduk di perkotaan Indonesia lebih besar dibandingkan di perdesaan, yang diukur dengan menggunakan gini ratio per Maret 2022.

Tidak mengherankan, apabila ada seniman yang mengkritik menggunakan lagu dangdut bahwa yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin setelah melihat “kebandelan” fenomena ketimpangan pengeluaran penduduk di perkotaan, perdesaan, dan diantara keduanya di Indonesia.

Selanjutnya apabila BPS menggunakan pengukuran simpanan penduduk, maka akan terlihat ketimpangan yang jauh lebih nyata dan besar dibandingkan dengan menggunakan pengukuran gini ratio. Hanya sangat sedikit dari penduduk Indonesia yang berhasil mempunyai simpanan yang besar di perbankan.


Postur gendut pada masyarakat lapisan bawah dan sangat runcing pada postur puncak dari piramida merupakan pekerjaan rumah secara harian dari sudut pandang kepentingan pemerintah.

Pemerintah secara aktif memperbaikinya dengan menggunakan pendekatan secara damai dan sejuk menyejukkan, melalui kelembagaan Kementerian Desa Tertinggal, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kementerian Sosial, dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas.

Duflo sebagai salah seorang pemenang Nobel bidang ekonomi melaporkan bahwa pemerintahan HM Soeharto berhasil mengurangi jumlah penduduk miskin dengan menggunakan pendekatan perbaikan tingkat pendidikan.

Program Inpres pembangunan sekolah dasar dan sekolah menengah, maupun posyandu, puskesmas, dan berbagai pembangunan perdesaan serta pembangunan pertanian, juga program keluarga berencana telah berhasil menurunkan jumlah penduduk miskin secara absolut dan relative.

Selanjutnya pemerintah mengembangkan program bantuan desa tertinggal. Pemerintah bahkan membuka daerah terisolasi memakai pembangunan infrastruktur, yang dibantu menggunakan program ABRI Masuk Desa (AMD).

Penggunaan dwi fungsi ABRI, yang diperluas sebagai instrument pengentasan kemiskinan melalui latihan aktif pembangunan infrastruktur untuk membuka isolasi daerah tertinggal dan terisolasi adalah sebagian dari replikasi gagasan pelatihan TNI pada masa damai guna melakukan kegiatan bongkar pasang membangun infrastruktur secara cepat, efisien dan efektif.

Bahkan pada masa damai, kegiatan bongkar pasang dan percepatan operasi dilakukan dalam penanganan bencana luar biasa, yaitu banjir bandang besar dan bencana gunung merapi meletus.

Selanjutnya pendekatan bantuan langsung tunai tidak cukup digunakan untuk mengentaskan kemiskinan dari kebijakan menaikkan harga BBM secara berkelanjutan.

Namun belum ada metoda cepat dan praktis dalam mengentaskan kemiskinan, selain dampak peran dari pondok pesantren Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan lembaga keagamaan dari kelompok agama yang lainnya.

Yakni, dengan menggunakan perbaikan pendidikan keimanan, ketakwaan, keteguhan, daya juang, dan perbaikan dalam kelembagaan jaringan alumni ikatan para santri pada sektor informal dan formal bidang perekonomian berbagai sektor skala mikro dan kecil. Ini berhasil dibandingkan micro finance.

Peneliti Indef, yang juga pengajar Universitas Mercu Buana

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya