Presiden Bolivia, Luis Arce/Net
Bolivia dengan tegas menolak proposal rekomendasi dari Dana Moneter Internasional (IMF) yang bertujuan mengarahkan kembali ekonomi Bolivia.
Ia menegaskan model ekonomi yang diikuti oleh pemerintahannya terbukti mandiri dan manjur.
"Model ekonomi, sosial dan kemasyarakatan kami sangat produktif. Ini terus menunjukkan keberhasilan kebijakan independensi ekonomi nasional dalam mengurangi kesenjangan," kata Presiden Bolivia, Luis Arce, seperti dimuat
Xinhua pada Jumat (16/9).
Arce menjelaskan, penolakan pinjaman IMF dilakukan untuk menghindari risiko kerugian yang mungkin akan berdampak pada rakyatnya, khususnya pada kelas pekerja.
“Makanya kami tidak terima usulan IMF yang akan merugikan rakyat, terutama kelas pekerja,†ungkapnya.
Sejalan dengan Presiden, Menteri Ekonomi dan Keuangan Publik Bolivia, Marcelo Montenegro mengatakan rekomendasi IMF mengenai subsidi bertentangan dengan kebijakan pemerintah.
"Pemerintah tidak punya rencana untuk mengikutinya. Formula IMF telah usang jika diterapkan hari ini, terutama di Bolivia," tegasnya.
Montenegro juga menghimbau setiap negara untuk merumuskan dan menerapkan kebijakan ekonomi serta keuangannya sendiri secara berdaulat, agar tidak terkekang oleh IMF.
Pada Kamis (15/9), IMF menawarkan Bolivia untuk menilai kembali nilai tukar antara mata uang nasional dengan dolar AS yang tetap sama sejak 2011. Selain itu, IMF juga mengusulkan subsidi pemerintah untuk bahan bakar dan sektor ekonomi tertentu.