Berita

Tentara CSTO sedang melakukan letihan militer/Net

Dunia

CSTO Tolak Permintaan Pashinyan Kirim Pasukan ke Perbatasan Armenia-Azerbaijan

JUMAT, 16 SEPTEMBER 2022 | 06:03 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Keinginan Armenia untuk mendapatkan bantuan dari Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) yang dipimpin Rusia nampaknya akan sukit terwujud.

Kepala Staf Gabungan CSTO Jenderal Anatoly Sidorov memastikan hal itu kepada wartawan pada Kamis (15/9), mengatakan bahwa blok militer yang dipimpinnya tidak akan mengirim pasukan ke perbatasan Armenia-Azerbaijan.

“Jangan tergesa-gesa,"  kata Sidorov ketika ditanya apakah CSTO sedang mempertimbangkan mengirim militernya untuk membantu menstabilkan kawasan itu, yang baru-baru ini mengalami peningkatan ketegangan.

“Pada 13 September, kepala negara kita dengan suara bulat menyatakan bahwa masalah yang ada antara Republik Armenia dan Azerbaijan ini harus diselesaikan dengan metode politik dan diplomatik,” kata sang jenderal, menegaskan bahwa penggunaan kekuatan militer aliansi tidak dan akan tidak dibahas dalam waktu dekat.

Menurutnya, saat ini kedua belah pihak telah menyetujui gencatan senjata dan kesepakatan ini sedang dipatuhi.

“Jadi kami berharap di masa depan proses akan berlangsung seperti ini dan akan diselesaikan secara damai, tanpa menggunakan senjata,” tambahnya.

Armenia dan Azerbaijan kembali terlibat bentrokan. Pada Selasa dini hari (13/9), kedua belah phak saling adu tembak di wilayah Goris, Sork, dan Jermuk, hingga menimbulkan puluhan korban di kedua belah pihak.

Sebelumnya Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan telah meminta bantuan militer ke CSTO, mengklaim bahwa pasukan Azerbaijan telah merebut bagian dari wilayah kedaulatan negaranya dalam beberapa hari terakhir.

Konflik yang sedang berlangsung antara kedua negara tetangga tersebut bermula dari wilayah sengketa Nagorno-Karabakh, yang sebagian besar dihuni oleh etnis Armenia. Yerevan telah mendukung upaya kemerdekaan kawasan itu sejak ia berusaha melepaskan diri dari Azerbaijan pada awal 1990-an, sementara Baku mengklaim kedaulatan atas wilayah itu.

Pada tahun 2020, Armenia dan Azerbaijan berperang selama 44 hari di wilayah tersebut, yang berakhir dengan gencatan senjata yang ditengahi Rusia.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya