Berita

Presiden Bolivia Evo Morales (kiri) bereaksi saat menghadiri upacara penandatanganan dengan Presiden China Xi Jinping di Aula Besar Rakyat di Beijing pada Desember 2013/Net

Dunia

Ini Rahasia China Menjadi Ekonomi Terbesar Kedua Dunia Menurut Mantan Presiden Bolivia Evo Morales

KAMIS, 15 SEPTEMBER 2022 | 12:57 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Keberhasilan China menjadi ekonomi terbesar kedua di dunia saat ini tidak bisa dilepaskan dari kebijakan sosialis mereka. Ketua partai Gerakan Menuju Sosialisme yang juga mantan Presiden Bolivia Evo Morales mengungkapkan hal itu dalam sebuah wawancara dengan media China, Xinhua.

"Kebijakan sosialis telah menjadikan China sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia, ekonomi yang produktif dan saling melengkapi untuk kepentingan semua orang," kata Morales.

"Perkembangan China sangat kontras dengan perilaku individualistis dan pemangsa kompetitif oleh Amerika Serikat dan Barat selama beberapa dekade," ujarnya.

Morales juga mengungkapkan kekagumannya kepada pemerintah dan rakyat China atas prestasi mereka memberantas kemiskinan selama 100 tahun terakhir.

"Fakta bahwa China telah mengangkat lebih dari 700 juta orang keluar dari kemiskinan ekstrem menarik perhatian saya," kata Morales.

Menurut Morales, itu tak lepas dari kebijakan Partai Komunis China (PKC). Mendahulukan orang, katanya, adalah visi yang dimiliki oleh PKC dan Partai Gerakan Menuju Sosialisme Bolivia.

Mantan presiden itu juga sangat memuji Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI) yang diusulkan oleh Presiden China Xi Jinping, serta prinsip-prinsip konsultasi ekstensif, kontribusi bersama, dan manfaat bersama.

Komitmen China terhadap multilateralisme, hukum internasional, dan PBB sangat penting untuk mengatasi tantangan global saat ini, kata Morales, seraya menambahkan bahwa tantangan seperti perubahan iklim dan ketidaksetaraan sosial hanya dapat diselesaikan melalui kerja sama global.

Morales mengatakan negaranya dan China mempertahankan hubungan yang ditandai dengan kerja sama yang luas dan beragam, dan rasa hormat timbal balik, yang telah mendorong perkembangan kepercayaan politik, saling melengkapi ekonomi, dan pembelajaran bersama.

"China lebih dari 17.300 km jauhnya dari Bolivia, tetapi jarak itu belum, dan bukan, halangan untuk memperkuat ikatan persaudaraan dan kerja sama kita," demikian Morales.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya