Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

AS Pindahkan Aset Bank Sentral Afghanistan ke Dana Perwalian Swiss

KAMIS, 15 SEPTEMBER 2022 | 12:34 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Dana aset bank sentral Afghanistan yang sempat dibekukan oleh Amerika Serikat (AS) akan dipindahkan ke dalam dana perwalian baru yang berbasis di Swiss, agar dana tersebut tidak terjangkau oleh tangan Taliban.

Aset sebesar 3,5 miliar dolar atau yang senilai dengan Rp52 triliun ini dikabarkan akan digunakan untuk membantu menstabilkan perekonomian Afghanistan yang runtuh.

Seperti dimuat Asia Nikkei pada Kamis (15/9), dana yang dikelola oleh dewan pengawas dapat digunakan untuk membayar impor penting seperti listrik. Dana ini juga dapat menutupi pembayaran utang kepada lembaga keuangan internasional, melindungi kelayakan Afghanistan untuk bantuan pembangunan serta mendanai pencetakan mata uang baru.


“Dana Afghanistan akan melindungi, melestarikan, dan melakukan pencairan yang ditargetkan sebesar 3,5 miliar dolar untuk membantu memberikan stabilitas yang lebih besar bagi ekonomi Afghanistan," kata Departemen Keuangan AS dalam sebuah pernyataan.

Pejabat AS mengatakan, tidak akan uang yang masuk ke dalam bank sentral Afghanistan (DAB). Dana tersebut akan bebas dari campur tangan politik, sebab pejabat tinggi bank sentral saat ini juga digantikan oleh Taliban.

"Mengirim aset ke DAB akan menempatkan mereka pada risiko yang tidak dapat diterima dan membahayakan mereka sebagai sumber dukungan bagi rakyat Afghanistan," kata Wakil Menteri Keuangan AS Wally Ademeyo, dalam sebuah surat kepada Dewan Tertinggi bank sentral yang dilihat oleh Reuters.

Aset tersebut akan disimpan dalam sebuah rekening Bank for International Settlements (BIS) yang berbasis di Basel. Peran BIS hanya menyediakan layanan keuangan kepada bank sentral serta mengikuti seluruh instruksi dari Dewan Pengawas Dana tanpa ikut terlibat dalam tata kelola aset tersebut. BIS menambahkan akan mematuhi semua sanksi dan peraturan yang berlaku.

Pemerintah Swiss juga akan membantu Washington dengan menyumbangkan ahli keuangan dan pembangunan dalam dana perwalian. Swiss mengirim pejabat Kementerian Luar Negeri Alexandra Baumann sebagai perwakilan dewannya.

Pembentukan dana perwalian baru terjadi setelah berbulan-bulan pembicaraan antara pemerintahan Presiden AS Joe Biden, Swiss, pihak lain dan Taliban, yang menuntut pengembalian aset bank sentral Afghanistan senilai 7 miliar dolar yang disimpan di Amerika Serikat.

Sementara dana sebesar 3,5 miliar lainnya masih disita oleh pengadilan AS karena tuntutan hukum terhadap Taliban atas serangan 11 September 2001 di AS. Setelah pengadilan memutuskan untuk melepaskan uang itu, aset tersebut baru akan masuk ke dalam dana perwalian.

Selain itu aset bank sentral Afghanistan sekitar 2 miliar dolar juga berada di bank-bank Eropa dan Emirat yang kemungkinan juga akan berakhir masuk ke dalam dana perwalian.

Sebelum Afghanistan membentuk lembaga perbankan profesional, dan lembaga perlindungan terhadap pencucuian uang, aset mereka akan terus disimpan dalam dana perwalian, sesuai dengan kondisi yang diminta oleh AS dan PBB untuk menghindari terjadinya korupsi yang akan semakin menyengsarakan rakyat Afghanistan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya