Berita

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata/Net

Hukum

Setelah Tiga Kepala Daerah di Papua jadi Tersangka, KPK Berharap Pengelolaan Dana Otsus Lebih Amanah

KAMIS, 15 SEPTEMBER 2022 | 08:48 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Papua yang sudah menetapkan tiga kepala daerah di Papua diharapkan bisa memberikan efek jera kepada kepala daerah lain. Diharapkan, kepala daerah lain, khususnya di Papua bisa benar-benar menjaga amanah dalam mengelola dana otsus untuk pembangunan yang memberikan manfaat besar bagi masyarakat di Papua.

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan, kasus paling banyak di Papua adalah terkait pengadaan barang dan jasa (PBJ), terutama soal pembangunan infrastruktur.

"Dananya dari mana? Ya dana dari APBD itu kan termasuk juga dana otsus, dana otsus kan masuk juga dalam APBD. Itu yang kemudian digunakan untuk pembangunan infrastruktur maupun juga untuk peningkatan kesehatan, fasilitas kesehatan, pendidikan dan lain sebaginya sesuai dengan kegunaan tujuan dari dana otsus itu sendiri. Ini kaitannya dengan proses-proses suap gitu ya," ujar Alex kepada wartawan, Rabu (14/9).


Alex mengakui, menyangkut proses PBJ, KPK banyak mendapatkan laporan-laporan dari masyarakat di Papua. Untuk itu, penetapan tiga kepala daerah sebagai tersangka, yakni Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak, Bupati Mimika Eltinus Omaleng, dan Gubernur Papua Lukas Enembe tidak lepas dari informasi dan laporan masyarakat.

"Dan kami berharap betul dengan seperti yang saya sampaikan tadi, dukungan dari masyarakat papua sendiri. Supaya apa? Penegakkan hukum di Papua juga berjalan. Dan keberadaan KPK, penindakan-penindakan yang dilakukan KPK itu juga memberikan efek jera, atau paling tidak memberikan efek buat bupati-bupati, kepala-kepala daerah di Papua yang lainnya," harap Alex.

Hal itu diharapkan agar para kepala daerah di Papua dapat betul-betul amanah dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab menggunakan dana otsus sesuai dengan tujuannya, dan tidak ada lagi melakukan korupsi.

"Kami mulai serius, dan kami juga sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk dari APH di Papua sana, untuk supaya lebih tegas dalam melakukan penegakan hukum, utama dalam rangka pemberantan korupsi, terutama di wilayah Papua dan Papua Barat. Itu pesan yang ingin saya sampaikan kepada masyarakat Papua dan kepada para pejabat yang sekarang sedang bertugas di Papua," pungkas Alex.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya