Berita

Dosen Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia, Mulyadi/Repro

Politik

Saran Mulyadi UI soal Penolakan Kenaikan BBM: Kalau Mau Demo, Pastikan Kekuasaan Jatuh

RABU, 14 SEPTEMBER 2022 | 21:58 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Dosen Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia, Mulyadi membocorkan teori agar kenaikan harga BBM dicabut. Yakni, memastikan kekuasaan jatuh sehingga menjadi ancaman bagi pemerintah.

Hal itu diungkapkan oleh Mulyadi dalam acara diskusi publik bertajuk "BBM Naik, Rakyat Menjerit" yang diselenggarakan oleh Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang disiarkan secara langsung di kanal YouTube FNN TV pada Rabu sore (14/9).

Mulyadi mengatakan, dirinya belakangan ini melihat adanya kegelisahan di kalangan masyarakat yang mempertanyakan kerja dunia perguruan tinggi atas kenaikan harga BBM.

"Apakah ilmu-ilmu yang ada itu bisa membebaskan kami? Sebenarnya bisa pak, saya akademisi ilmu politik, kalau ilmu saya diterapkan dengan baik, saya yakin itu, saya yakin sekali negara ini bisa baik. Cuma saya bilang tadi, ilmu politik itu dengan politik itu berbeda, bertolak belakang itu," ujar Mulyadi seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Rabu malam (14/9).

Mulyadi menjelaskan bahwa, praktik politik yang terjadi tidak ada satu pun yang cocok dengan ilmu-ilmu politik yang diajarkan para akademisi di perguruan tinggi.

"Jadi betul-betul kamu gelisah pak, kami gelisah, sama gelisahnya kira-kira teman-teman di Fakultas Hukum, melihat Hukum itu hanya baik di Fakultas Hukum di meja studi," kata Mulyadi.

Mulyadi lantas menjelaskan terkait apa yang dipraktikkan negara selama ini. Mulyadi menyebut, ada satu paham yang berkembang, yakni paham liberalisme.

Mulyadi pun menyampaikan satu teori liberalisme, yakni berbunyi "banteng-banteng yang cacat yang sudah tua sakit-sakitan itu harus mati".

"Saya menghaluskan ini, sebenarnya dia mau bilang, 'orang tua yang tidak ada manfaatnya mati aja'. Dia cuma mengatakan banteng-banteng yang cacat, sakit-sakitan yang sudah tua, itu gak ada gunanya anda hidup, kalau anda hidup hanya membebani generasinya, karena itu sebaiknya anda meninggal, sebaiknya anda mati," jelas Mulyadi.

"Kalau anda mati ada dua surga yang saudara dapat. Surga yang pertama tadi karena penderitaannya sudah berakhir, dan surga yang kedua karena memberikan kesempatan kepada generasinya untuk berkembang. Nah karena itu, teori ini menjelaskan," sambung Mulyadi.

Selanjutnya kata Mulyadi, liberalisme yang masuk dalam ilmu sosial wujudnya adalah individualisme. Sehingga, jika masuk dalam dunia politik, lahir yang namanya demokratisme.

"Demokrasi merupakan paham yang menganggap bahwa apa yang disepakati secara umum mau ditentang sama masyarakat atau tidak, ndak peduli, karena itu landasan hukum," kata Mulyadi.

Untuk itu kata Mulyadi, meskipun masyarakat berdemo menolak kenaikan harga BBM, pemerintah tidak akan mencabutnya jika merasa tidak adanya ancaman.

"Ya karena itu kalau anda mau demo, pastikan bahwa kekuasaan tuh jatuh, kalau tidak jatuh ndak ada gunanya bagi mereka. Ini teori ya, pembahasan teoritisnya seperti itu," pungkas Mulyadi.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Halal Bihalal Partai Golkar

Selasa, 16 April 2024 | 01:21

UPDATE

Mudahkan Milenial dan Gen Z Miliki Hunian di Bali, BTN Tawarkan Skema Khusus

Sabtu, 27 April 2024 | 01:36

Sikap Ksatria Prabowo Perlu Ditiru Para Elite Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 01:11

Gus Fawait Resmi Didukung Gerindra Maju Bacabup Jember

Sabtu, 27 April 2024 | 00:59

Rekonsiliasi Prabowo-Megawati Bisa Dinginkan Suhu Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 00:31

Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Korupsi PT Timah, 3 Orang Langsung Ditahan

Jumat, 26 April 2024 | 23:55

Menlu RI Luncurkan Buku "Menghadirkan Negara Hingga Ujung Dunia" di HWPA Award 2023

Jumat, 26 April 2024 | 23:37

Indonesia Tim Pertama yang Jebol Gawang Korsel, Pimpinan Komisi X: Prestasi yang Patut Diapresiasi

Jumat, 26 April 2024 | 23:33

Konfrontasi Barat Semakin Masif, Rusia Ajak Sekutu Asia Sering-sering Latihan Militer

Jumat, 26 April 2024 | 23:21

Menlu RI: Jumlah Kasus WNI di Luar Negeri Melonjak 50 Persen Jadi 53.598

Jumat, 26 April 2024 | 23:06

Ubedilah: 26 Tahun Reformasi, Demokrasi Memburuk

Jumat, 26 April 2024 | 23:01

Selengkapnya