Sejumlah pengamat China mengomentari perkembangan terbaru perang di Ukraina, terutama setelah pasukan Kyiv mendapatkan kembali kendali atas beberapa kota besar di wilayah timur yang selama ini dikuasai Rusia.
Sementara beberapa media Barat memuji pasukan Ukraina atas keberhasilan itu, beberapa pakar China mengatakan masih terlalu dini untuk memprediksi kemenangan lengkap Ukraina meskipun serangan balik taktis menunjukkan hasil yang positif bagi Kyiv.
Serangan balik ini tidak berarti bahwa pasukan Rusia akan terus kehilangan tempat, terutama ketika militer Rusia bertujuan untuk berkumpul kembali dengan pengaturan ulang pasukan ke arah Donetsk, kata beberapa ahli.
Mereka menunjukkan bahwa masih ada kesenjangan besar antara Rusia dan Ukraina dalam hal kekuatan nasional dan militer dan keuntungan saat ini masih jauh dari mampu menekan Moskow untuk menyerah.
“Pasukan Ukraina melancarkan serangan balik yang sukses ketika mereka memahami kekurangan pasukan Rusia di front Kharkiv, tetapi itu hanya bermakna pada tingkat taktis daripada untuk keseluruhan konflik,†kata Cui Heng, asisten peneliti dari Pusat Studi Rusia dari Universitas Normal China Timur, seperti dikutip dari
Global Times, Selasa (13/9).
Cui mengatakan, Front Kharkiv dekat dengan perbatasan Rusia, dan bahkan jika pasukan Ukraina merebut kembali beberapa wilayah yang hilang di sana, mereka tidak dapat lagi menyerang tanah Rusia.
"Jika tentara Ukraina menyerang tanah Rusia, itu akan mendorong Kremlin untuk memobilisasi pertarungan wajib militer, sehingga benar-benar menyelesaikan masalah kekurangan tentara kontrak," kata Cui.
"Terlalu dini untuk mengatakan perkembangan terakhir adalah titik balik (untuk konflik Rusia-Ukraina)," katanya.
Kementerian Pertahanan Rusia mengkonfirmasi penarikan pasukan dari beberapa lokasi di seluruh wilayah Kharkiv Ukraina.
"Untuk mencapai tujuan operasi militer khusus, sebuah keputusan dibuat untuk mengatur ulang pasukan di daerah Balakleya dan Izyum untuk membangun upaya ke arah Donetsk," kata militer Rusia pada Sabtu (10/9).
Militer Rusia mengatakan pasukan yang ditempatkan di daerah itu telah "dikerahkan kembali" selama tiga hari terakhir ke wilayah Republik Rakyat Donetsk, dan untuk mencegah kerusakan pada pasukan Rusia.