Berita

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov/Net

Dunia

Lavrov: Rusia Tidak Pernah Menolak Negosiasi, tapi Ukraina Kerap Menunda dan Itu akan Memperumit Situasi

SENIN, 12 SEPTEMBER 2022 | 07:52 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Rusia tidak pernah menolak negosiasi dengan Ukraina. Setiap agenda pembicaraan selalu mendapat sambutan dari Rusia. 

Namun, sejauh ini Ukraina selalu saja menunda pembicaraan, sehingga bukan tidak mungkin negosiasi akan semakin rumit. Rusia menolak dengan tegas sikap seperti itu.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin baru-baru ini telah menyampaikan posisi Moskow selama pertemuan dengan Duma Negara dan para pemimpin faksi.

"Presiden mengatakan kepada peserta rapat bahwa kami tidak menyangkal negosiasi, tetapi mereka yang melakukannya harus memahami bahwa semakin lama mereka menunda proses ini, semakin sulit bagi mereka untuk bernegosiasi dengan kami," papar Lavrov, seperti dikutip dari TASS, Minggu (12/9)

"Presiden mengatakan kepada peserta rapat bahwa kami tidak menyangkal negosiasi, tetapi mereka yang melakukannya harus memahami bahwa semakin lama mereka menunda proses ini, semakin sulit bagi mereka untuk bernegosiasi dengan kami," papar Lavrov, seperti dikutip dari TASS, Minggu (12/9)

Menurut Lavrov, Kiev mengatakan bahwa negosiasi dapat dilakukan hanya setelah kemenangan Ukraina.

“Dan kemudian, ketika 'Rusia meninggalkan tanah Ukraina', mereka akan siap untuk berbicara, memaksakan persyaratan mereka pada kami. Mereka secara aktif didukung dalam hal ini, bahkan dimanjakan di London, Washington, Brussel," katanya.

Mykhailo Podolyak, penasihat kepala Kantor Presiden Ukraina, pada akhir Agustus lalu mengatakan bahwa negosiasi dengan Rusia untuk mengakhiri konflik tidak membuahkan hasil, baik untuk Ukraina maupun Eropa, karena setiap gencatan senjata sementara akan menghasilkan agresi lebih lanjut oleh  Rusia.

Dia juga memperingatkan bahwa tidak banyak orang yang akan mengambil risiko kembali ke Ukraina jika terjadi "perdamaian yang goyah", dan investasi juga tidak akan datang ke negara itu. 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya