Berita

Mantan Menteri Luar Negeri Austria Karin Kneissl/Net

Dunia

Mantan Menteri Austria: Krisis Listrik Eropa Akibat Salah Pembuat Kebijakan

SENIN, 12 SEPTEMBER 2022 | 07:32 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Krisis listrik yang saat ini melanda Uni Eropa disebut-sebut sebagai akibat dari kebijakan yang diambil blok itu sendiri.

Mantan Menteri Luar Negeri Austria Karin Kneissl mengungkapkan hal itu dalam sebuah wawancara akhir pekan dengan kantor berita Rusia TASS.

"Sama sekali tidak ada alasan untuk berpikir secara eksklusif tentang musim dingin yang akan datang," katanya.

Ia mengungkapkan bahwa Uni Eropa telah mengalami krisis dalam industri tenaga listrik bahkan sebelum krisis gas dimulai.

 â€œBahkan sebelum krisis gas, kami mengalami krisis di industri tenaga listrik. Ini adalah hasil dari liberalisasi 15-18 tahun terakhir, yang kami alami sejak April 2021, jadi lebih dari setahun. Ini adalah  situasi yang kita ciptakan sendiri," jelasnya.

Menurut Kneissl, pasar listrik di Eropa bukan lagi merupakan pengaturan pasokan dan permintaan klasik, dan saat ini beroperasi sesuai dengan beberapa prinsip yang tidak dapat dipahami.
Dia menambahkan bahwa pasar telah dialihkan dengan preferensi untuk energi terbarukan, dan sebagai hasilnya telah berubah menjadi tidak seimbang.

“Pasar listrik, terlepas dari peran sumber energi terbarukan, masih sangat bergantung pada harga gas, bahkan ketika lebih banyak listrik dihasilkan dari sumber terbarukan,” kata Kneissl.

Mantan menteri kemudian menekankan bahwa harga listrik di wilayah Eropa mengalami lonjakan hingga 40 persen setelah April 2021, dan sekarang telah melonjak hampir 400 persen, dan dipastikan akan menyeret keuangan rumah tangga kelas bawah.

“Untuk produsen, untuk sektor industri, situasinya bahkan lebih buruk," lanjutnya.

"Itu terjadi antara lain karena Eropa sangat sedikit berinvestasi dalam gas dan minyak dalam beberapa tahun terakhir, alih-alih fokus pada sektor lain. Pasokan menurun, permintaan tetap stabil, dan setelah pandemi bahkan meningkat," tambahnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya