Berita

Managing Director Political Economy and Policy Studies Anthony Budiawan/Net

Politik

Anthony Budiawan: Mana Studinya Pemerintah Kucurkan BLT sebagai Solusi Entaskan Kemiskinan

MINGGU, 11 SEPTEMBER 2022 | 16:45 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Pemerintah mengklaim dengan mengeluarkan bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat di tengah kenaikan harga BBM bersubsidi bakal menurunkan angka kemiskinan yang kian meningkat setiap tahunnya.

Menyikapi hal tersebut, Managing Director Political Economy and Policy Studies Anthony Budiawan mengatakan, pemerintah perlu memberikan penjelasan secara transparan dan jujur terkait adil atau tidaknya kenaikan BBM ini untuk rakyat kecil.

“Harus diluruskan kenaikan BBM ini adalah adil atau tidak adil? Kalau itu tidak adi, mau dikasih Bansos apapun, sebetulnya itu kurang adil,” ucap Anthony kepada wartawan, Minggu (11/9).

Dia menegaskan, bantuan sosial yang diberikan pemerintah selama ini banyak yang kurang tepat sasaran. Kata Anthony, jika pemerintah mengeluarkan BLT sebagai kompensasi untuk masyarakat maka seharusnya tidak ada unjuk rasa di tengah masyarakat.

“Kalau ini sebagai kompensasi dan bisa diterima oleh masyarakat luas pasti di lapangan tidak ada terjadi demo-demo. Kalau kita melihat masih terjadi demo begini artinya masih masyarakat melihat ketidakadilan,” ujarnya.

“Jadi jangan dilihat masalah keadilan dari kenaikan harga BBM yang sebetulnya barang menguasai hajat hidup orang banyak dianggap selesai dengan BLT ini tidak boleh negara begitu,” imbuhnya.

Disinggung mengenai pemerintah memberikan BLT untuk menurunkan angka kemiskinan di Indonesia, menurutnya perlu membuka studi atau penelitian mengenai hal tersebut.

"Pemerintahan yang sebatas klaim terus ya, mana studinya? Studinya kan tidak ada. Keluarkan studinya,biar bisa dicek dicounter oleh mereka yang mengerti,” katanya.

Anthony menuturkan kenaikan BBM ini akan meningkatkan kemiskinan lantaran akan menekan daya beli masyarakat dan laju inflasi akan semakin tinggi sejumlah bahan pokok akan mengalami peningkatan.

“Yang jelas adalah bahwa kenaikan BBM ini akan meningkatkan kemiskinan. Seperti yang saya katakan, pengeluaran BBM bagi mereka masyarakat untuk pendapatan rendah akan lebih banyak, sehingga mereka akan terancam risiko bahwa mereka harus mengurangi konsumsi keperluan-keperluan lainnya,” ujarnya.

“Mungkin bagi mereka yang benar-benar di bawah tidak bisa makan 3 kali lagi menjadi dua kali Harus itu itu kan kita tidak tahu itu kan harus diadakan penelitian-penelitian,” tutupnya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

UPDATE

Heboh LPG 3 Kg Tenggelamkan Pemberitaan Jokowi Tokoh Terkorup 2024

Rabu, 05 Februari 2025 | 23:39

Kawali: Mangrove Benteng Kedaulatan Pesisir Pantai

Rabu, 05 Februari 2025 | 23:25

PP KAMMI: Bikin Gaduh, Ganti Bahlil

Rabu, 05 Februari 2025 | 23:04

Prabowo Ancam Singkirkan Aparat yang Tidak Becus Kerja untuk Rakyat

Rabu, 05 Februari 2025 | 22:39

Perkara Calon Kepala Daerah Dukungan Partai Gelora Lanjut di MK

Rabu, 05 Februari 2025 | 22:25

Masyarakat Qurani

Rabu, 05 Februari 2025 | 22:21

Prabowo Minta Doa Rais Aam PBNU Sebelum Pilpres, Hasilnya Lancar

Rabu, 05 Februari 2025 | 22:20

Prabowo Hadapi PR Besar, Dolar AS Turun di Bawah Rp16.300

Rabu, 05 Februari 2025 | 22:16

Perkuat Ekonomi Syariah, Kementerian Investasi dan BP Haji Sinergikan Pengelolaan Dana Haji

Rabu, 05 Februari 2025 | 22:14

Harlah ke-102, Prabowo Apresiasi Jasa Besar NU untuk Indonesia

Rabu, 05 Februari 2025 | 22:07

Selengkapnya