Berita

Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan/Net

Politik

Anthony Budiawan: Pengelolaan APBN Tidak Transparan dan Penuh Kontradiksi

SABTU, 10 SEPTEMBER 2022 | 17:50 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Tata kelola keuangan negara oleh rezim Presiden Joko Widodo dinilai tak prudent, sehingga kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) patut dipertanyakan.

Hal tersebut disampaikan Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan, saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (10/9).

"Pengelolaan APBN tidak transparan, dan penuh kontradiksi, khususnya terkait keuangan minyak bumi," ujar Anthony.


Dia menjelaskan, kesesuai antara pendapatan dan pengeluaran subsidi tidak diungkap secara gamblang oleh pemerintah ketika mengumumkan secara resmi kenaikan BBM tempo hari.

"Yang disorot hanya sisi subsidi, tapi sisi pendapatan tidak pernah dibicarakan. Padahal, kenaikan harga minyak mentah membuat pendapatan negara dari minyak bumi juga naik," ucapnya.

Dalam catatannya, Anthony menjabarkan hasil perhitungan keuntungan yang didapat Pertamina dari harga BBM jenis Pertalite yang kini dipatok Rp 10.000 dari harga sebelumnya Rp 7.650 per liter, serta keuntungan dari kenaikan harga Solar subsidi dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liter.

"Bisnis dengan rakyat: harga pertalite naik Rp 2.350 per liter x sisa konsumsi tahun ini anggap 10 juta KL (kilo liter)=Rp 23,5 triliun. Harga solar naik Rp 1.650 per liter x sisa konsumsi 5 juta KL=Rp 8,25 triliun," paparnya.

Di samping itu, Anthony juga melihat penjelasan Sri Mulyani soal kenaikkan anggaran subsidi BBM hingga 3 kali lipat tidak didukung oleh data-data yang jelas.

"Rakyat hanya mendengar 'Menkeu bilang', tapi tidak ada data pendukung. Rakyat hanya diwajibkan menerima semua perkataan Menkeu. Tentu saja ini cara komunikasi pejabat publik yang sangat buruk," tuturnya.

"Dan pengelolaan APBN yang juga sangat buruk. Terkesan. Pernyataan ini agar publik maklum dengan kenaikan harga BBM," imbuhnya menutup.

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya