Berita

Perdana Menteri Malcolm Turnbull bertemu dengan Ratu di Istana Buckingham pada 2017/Net

Dunia

Kecintaan Australia pada Monarki Menyusut, Tetapi Tidak Cintanya kepada Ratu Elizabeth II

SABTU, 10 SEPTEMBER 2022 | 09:09 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

  Puluhan tahun lalu, orang-orang Australia sangat terpesona kepada Ratu Eliszabeth II. Media massa Australia pada saat itu berlomba menampilkan sosoknya yang cantik elegan, hangat, dan jenaka, terutama ketika ia menjejakkan kakinya ke Australia pada 1954.

Setidaknya 1 juta orang, lebih dari setengah populasi Sydney, muncul untuk menyaksikan Ratu yang baru naik tahta dan suaminya, Duke of Edinburgh, melakukan perjalanan melalui kota dan pinggiran kota pada awal tur kerajaan mereka ke Australia.

Ratusan orang terluka akibat berdesak-desakan dan paramedis harus merawat 180 orang setelah massa yang berjumlah 70.000 orang menerobos garis polisi untuk melihat sekilas Ratu mereka yang datang dalam jamuan kenegaraan di sebuah restoran di dalam department store David Jones di Elizabeth Street Sydney.


Sebanyak 60 orang termasuk anak-anak, pingsan saat berdesakan di antara 30.000 warga yang melihat Ratu yang menghadiri Teater Tivoli untuk sebuah konser.

Pesona ratu sangat luar biasa. Orang Australia akan selalu muncul dalam jumlah besar ketika Ratu berkunjung, tulis sebuah artikel di ABC News, Sabtu (10/9).

Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull yang menjabat  sepanjang 2015-2018, mengatakan pada peringatan 25 tahun Gerakan Republik Australia, bahwa "Kami adalah negara Elizabethans."

"Sebagian besar orang Australia tidak mengenal kepala negara selain Ratu," kata Turnbull di Aula Besar Universitas Sydney pada 2016.

"Dia sangat dikagumi dan dihormati sehingga hanya sedikit dari kita yang bisa mengatakan bahwa kita bukan orang Elizabeth, entah apakah dia orang yang pro monarkis atau republik," katanya.

Ketergantungan Australia pada monarki Inggris mungkin telah berkurang dari waktu ke waktu, tetapi kekaguman terhadap Ratu Elizabeth II tidak tergoyahkan.

Pada 1999, sebanyak 45,13 suara mengatakan 'ya' untuk mendukungan sebuah republik. Suara ini jauh lebih tinggi dari 'ya' pada referendum kemerdekaan Skotlandia 2014.

Hubungan Australia dengan Ratu Elizabeth II telah terjalin erat sejak ia menjadi raja pertama yang memerintah yang menginjakkan kaki di tanah Australia.

Meninggalnya Ratu membawa duka cita mendalam bagi Australia.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya