Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Laporan Pelanggaran HAM Uighur, Para Pakar Desak Dewan HAM PBB Bentuk Prosedur Khusus

JUMAT, 09 SEPTEMBER 2022 | 19:27 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang dilakukan oleh China terhadap etnis Uighur di Xinjiang dinilai semakin memprihatinkan. Sehingga dunia perlu mengambil tindakan dan tidak boleh mengabaikannya.

Berdasarkan laporan dari Kantor HAM Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang dirilis pada 31 Agustus lalu, China dinyatakan telah melakukan kejahatan kemanusiaan atas tindakannya terhadap minoritas Muslim di Daerah Otonomi Uighur Xinjiang (XUAR).

"Ditemukan dugaan yang kredibel tentang pola penyiksaan, termasuk perawatan medis paksa dan penahanan, serta insiden kekerasan seksual berbasis gender," begitu isi laporan tersebut.

Menanggapi hal itu, para pakar independen PBB mendesak komunitas internasional untuk mengambil sikap dan tidak mengabaikan pelanggaran HAM yang dialami oleh Uighur.

Dimuat ANI News, para ahli mengatakan laporan tersebut telah dibuat secara komprehensif dan berprinsip dengan mendukung temuan dan pandangan dari berbagai pemegang mandat Prosedur Khusus dan Kelompok Kerja PBB.

Mereka juga mendesak Dewan HAM PBB untuk mengadakan sesi khusus untuk membahas situasi Uighur.

"Dewan HAM harus segera mempertimbangkan pembentukan mandat Prosedur Khusus, atau panel ahli untuk memantau, menganalisis dan melaporkan setiap tahun tentang situasi HAM di China," kata para pakar.

Lebih lanjut, mereka menyarankan agar Majelis Umum atau Sekretaris Jenderal PBB untuk mendesak negara-negara Anggota PBB dan badan-badan PBB serta perusahaan-perusahaan bisnis untuk menuntut agar China memenuhi kewajiban HAMnya di Uighur.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya