Berita

Ekonom senior DR. Rizal Ramli/Net

Politik

Jelang Pilpres 2024, Rizal Ramli Wanti-wanti Kemunculan PollsterRp Seperti Tahun 2014

Laporan: Jahhid Fitrah Alamsyah*
JUMAT, 09 SEPTEMBER 2022 | 18:50 WIB

Masyarakat Indonesia diminta untuk mewaspadai survei-survei yang akan muncul jelang Pilpres 2024. Sebab, kini tidak sedikit survei politik yang berbahaya bagi publik karena mengandung unsur penipuan opini.

Ekonom senior DR. Rizal Ramli mewanti-wanti, pilpres memang masih lama tapi akan segera bermunculan survei-survei politik. Bahkan muncul pola-pola yang meniru dan menyontek strategi pemilihan presiden di tahun 2014 lalu.

Pertama, adalah masifnya pemberitaan tentang tokoh di media. Tapi pemberitaan itu tidak substantif membahas masalah negara dan solusinya. Sekadar pencitraan diri yang tidak penting.

“Tapi media-media memuat karena sebagian besar media itu, sudah terikat kontrak yang dibayarin oleh cukong-cukong, jadi dinaikkan lah Jokowi terus-menerus di media-media,” tegasnya seperti diunggah dalam akun YouTube Bravos Radio Indonesia, dilihat pada Jumat (9/9).

“(Padahal) pada waktu itu ngomongnya nggak ada isinya. ‘Aku ora mikir’ itu bisa jadi headline,” sambung Menko Perekonomian era Gus Dur itu.

Pola kedua adalah pembohongan dari lembaga polling. Rizal Ramli mengistilahkan lembaga-lembaga pembuat polling yang hanya bertujuan untuk menggalang opini rakyat itu dengan sebutan Pollster Rupiah (PollsterRp). Sebab, lembaga-lembaga tersebut mayoritas dibayar oleh bandar.

Kala itu, sambung pria yang akrab disapa RR ini, dirinya membaca bahwa Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan almarhum suaminya, Taufik Kiemas sama-sama tidak menginginkan Jokowi menjadi presiden. Tetapi hasil polling menunjukkan bahwa Jokowi memiliki elektabilitas yang tinggi.

“Terus, akhirnya gantian lah ke-91 perusahan polling ini presentasi di Teuku Umar (jalan tempat kediaman Megawati),” sambungnya.

Dalam presentasi tersebut, Megawati “ditakut-takuti” jika memaksa maju presiden maka hanya akan dipilih 10 persen suara. Sementara jika Jokowi yang maju, maka bisa mendapat 40 persen di putaran pertama.

Bahkan ada juga presentasi tentang “Jokowi effect”, artinya PDIP hanya akan mendapat 18 persen suara jika menaikkan calon selain Jokowi. Sementara jika mengusung Jokowi, maka suara akan melesat hingga 35 persen.

“Awal-awal Mbak Mega dan Bang Taufik tidak percaya,” tegasnya.

Alhasil, PDIP mengusung Jokowi. Tapi “Jokowi effect” tidak ada. PDIP tetap hanya mendapat suara sekita 18 persen.

Lembaga survei biasanya berdalih pada angka margin of error survei, sehingga apa yang mereka sajikan tetap diklaim benar.

“Jadi kalau ada lembaga poster ramalan itu salah 8 sampai 9 margin of error, itu perusahaan penipuan sebetulnya,” simpulnya.

Kenaikan BBM

Untuk membuktikan opininya itu, Rizal Ramli memprediksi di tengah kenaikan harga BBM akan muncul lembaga-lembaga survei yang seolah merilis hasil temuan terbaru mereka.

Sekalipun reaksi rakyat meluas di banyak kota terhadap kenaikan harga BBM, RR yakin akan ada lembaga yang merilis survei bahwa rakyat tetap puas dengan kinerja Jokowi.    

“Minggu depan bakalan ada survei-survei berbayar (PollsterRP) bahwa tingkat kepuasan terhadap Jokowi meningkat,” ujarnya.

*Mahasiswa Universitas Darussalam Gontor

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya