Berita

Direktur Riset Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Berly Martawardaya/Net

Politik

Penyesuaian Harga BBM Diklaim Demi Seimbangkan Fungsi Utama APBN

SENIN, 05 SEPTEMBER 2022 | 09:59 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang telah dilakukan pemerintah dinilai penting untuk menyeimbangkan seluruh fungsi utama APBN.

Apalagi selama ini, subsidi BBM justru banyak dinikmati masyarakat dengan ekonomi mampu.

“Fungsi distribusi agak terganggu. Ada trade off antara stabilisasi dan distribusi karena yang diuntungkan adalah masyarakat menengah ke atas," kata Direktur Riset Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Berly Martawardaya dalam wawancara di salah satu TV swasta, Minggu (4/9).


Ia mengurai, 80 persen BBM subsidi jenis Pertalite dikonsumsi oleh masyarakat mampu. Belum lagi jenis Solar yang 95 persennya diklaim dinikmati masyarakat mampu.

“Jadi tidak balance antara fungsi-fungsi ini. Sehingga (Pemerintah) harus memilih, harus memprioritaskan cara mengalokasikan dan harus dihitung yang dampaknya tinggi ke masyarakat,” tambahnya.

Selain penyaluran tidak tepat sasaran, alokasi subsidi BBM dari APBN juga nilainya cukup tinggi. Hal itu terlihat saat ada penambahan APBN sebesar Rp 252,5 triliun untuk subsidi ternyata belum cukup.

"Ternyata masih perlu ditambah lagi Rp 195,6 triliun sehingga totalnya Rp 448,1 triliun. Kalau ini diteruskan, sampai akhir tahun itu 15% mendekati alokasi untuk pendidikan yang 20%. Ini kan (subsidi BBM) tidak lebih penting dari pendidikan," tegasnya.

Oleh karenanya, penting menjaga keberimbangan antara ketiga fungsi utama dari APBN, yakni stabilisasi, distribusi, dan alokasi untuk mengawal agenda pemulihan ekonomi.

Beberapa hal yang dinilai penting dan tidak boleh dikorbankan demi subsidi BBM adalah mengenai pendidikan dan infrastruktur.

“Selain itu, negara juga tidak mungkin terus melakukan utang karena pasti akan dipertanggungjawabkan. Untuk itu, langkah lebih cermat adalah dengan mengurangi tekanan pada APBN, yakni melakukan penyesuaian harga BBM," tutup Berly.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya