Berita

Rakerda Partai Golkar Purwakarta/RMOLJabar

Politik

Tak Undang Bupati, Etika Panitia Rakerda Golkar Purwakarta Dipertanyakan

SENIN, 05 SEPTEMBER 2022 | 07:51 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Sikap dan etika organisasi dari panitia pelaksana Rakerda Partai Golkar yang tak mengundang Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, pada agenda yang digelar di Prime Plaza Hotel, Sabtu kemarin (3/9) disesali sejumlah pihak. Termasuk dari kalangan internal Partai Golkar sendiri.

Menurut politikus senior Partai Golkar Purwakarta, Ucok Ujang Wardi, Anne Ratna Mustika merupakan kader Golkar dan Bupati Perempuan pertama yang diusung oleh Partai Golkar pada Pilkada Purwakarta 2018 lalu.

"Selain Bupati, jajaran Forkopimda lainnya juga tampak tak diundang. Ini mengindikasikan kemunduran Partai Golkar Purwakarta dalam membangun tatanan masyarakat yang beradab," kata Kang Ucok, melalui sambungan selulernya, Minggu (4/9).
 

 
"Jika memang Golkar tidak akan mendukung atau mengusung lagi Anne pada perhelatan Pilkada mendatang, setidaknya beliau diundang sebagai pembina politik daerah," tambahnya, dikutip Kantor Berita RMOLJabar.

Sebagai pembina politik di tingkat kabupaten, lanjut Kang Ucok, setidaknya bupati bisa memberikan arahan sesuai tupoksinya secara kelembagaan.

"Camat kades saja diundang, masa bupati tidak. Apa mengumpulkan camat dan kades tujuannya hanya politis saja?" ujar mantan Ketua DPRD Kabupaten Purwakarta itu.

Namun demikian, di satu sisi ia juga mengapresiasi bahwa Golkar Purwakarta sudah berhasil melaksanakan Rakerda. Tapi di sisi lain ada norma, adab, dan etika yang diabaikan dalam pelaksanaan Rakerda itu. Di antaranya dengan tidak mengundang Bupati Purwakarta.

Kang Ucok pun bertanya-tanya, ada apa dengan Golkar Purwakarta sampai berbuat seperti itu?

"Jangan merasa jemawa, karena Golkar Purwakarta berdiri bukan untuk hari ini saja tapi berkesinambungan, dari periode ke periode. Dan saya secara pribadi menyayangkan sikap Dedi Mulyadi yang saya anggap sudah paham dengan kultur Golkar, apa memang panitia dan Ketua DPD-nya tidak mendapatkan edukasi yang baik?" tanya Kang Ucok.

Selain kepada Golkar, Kang Ucok juga berharap semua partai politik di Purwakarta dapat menerapkan etika politik yang santun. Karena, di mana-mana partai apapun jika menggelar kegiatan politik, Bupati setempat itu biasanya diundang dalam kapasitas kewilayahan.

"Bupati atau kepala daerah adalah pejabat yang bertanggungjawab atas daerah teritorialnya. Apalagi ini hajat partai besar, yang tentunya sudah memiliki pengalaman dalam mengelola partai hingga lebih mengedepankan etika dan sopan santun," ujarnya.

Sebelumnya, Kang Ucok juga sudah mengkonfirmasi atau mempertanyakan soal undangan kepada Bupati tersebut kepada Ketua Panitia Pelaksana Rakerda Golkar Kabupaten Purwakarta, Riki. Namun tidak mendapatkan jawaban.

"Ini dugaan saya, mereka bekerja sangat amatiran," ujarnya.

Sementara, berkaitan dengan alasan tidak adanya undangan Rakerda untuk Bupati Purwakarta, awak media sempat menkonfirmasi kepada Ketua DPD Golkar Purwakarta dan Ketua Panitia Pelaksana Musda, namun tidak diperoleh keterangan yang jelas. Keduanya malah saling lempar, enggan menjawab.

Anehnya, di sejumlah jejaring media sosial malah sempat beredar undangan Rakerda untuk para Camat di Kabupaten Purwakarta.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya