Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Kenaikkan BBM Subsidi, PKS: Memperbanyak Masyarakat yang Rentan Miskin

MINGGU, 04 SEPTEMBER 2022 | 17:07 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Langkah pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi dinilai banyak kalangan masyarakat tidak tepat dan akan menurunkan daya beli yang saat ini kondisi ekonominya sedang sulit.

Menurut anggota Komisi VI DPR RI fraksi PKS Amin AK, keputusan pemerintah tersebut bakal menambah daftar panjang masyarakat miskin yang ada di Indonesia. Pasalnya, data dari Bank Dunia, terdapat 45 persen rakyat Indonesia atau sekitar 124 juta orang yang masuk ke dalam golongan rentan miskin.

Rakyat rentan miskin adalah kelompok masyarakat yang secara ekonomi berada diatas garis kemiskinan namun belum mencapai golongan kelas menengah.


"Keputusan pemerintah menaikan harga BBM jenis pertalite dan solar akan semakin membebani rakyat terutama kelompok masyarakat yang rentan  
miskin,” kata dia kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (4/9).

Legislator dari Fraksi PKS ini menambahkan dengan naiknya harga BBM bersubsidi, maka secara otomatis seluruh harga kebutuhan pokok akan meningkat, hal ini akan semakin menyulitkan bagi kelompok masyarakat rentan miskin.

Terlebih, kenaikan harga BBM selalu menimbulkan dampak pengganda (multiplier effect) antara lain naiknya biaya transportasi, harga barang kebutuhan pokok, biaya perumahan, pendidikan, dan banyak lainnya.

"Ketika terjadi kenaikan harga-harga terutama harga kebutuhan pokok, mereka terancam jatuh miskin. Sebagian besar dari mereka tidak pernah tersentuh program bantuan sosial dari pemerintah sehingga naiknya harga BBM secara langsung menurunkan level kesejahteraan mereka,” katanya.

Amin mengurai berdasarkan sejumlah kajian, jika harga pertalite naik menjadi Rp10 ribu per liter maka berdampak pada naiknya inflasi menjadi 7 persen.

"Angka tersebut sudah menghitung dampak langsung maupun tidak langsung (multiplier effect). Kenaikan harga-harga akan mempengaruhi daya beli masyarakat menengah ke bawah, dan pada akhirnya konsumsi yang selama ini menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi akan melambat,” demikian Amin.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya