Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Ekonomi China Melambat, Investor Semakin Yakin Pilih India yang PDBnya Meningkat

SABTU, 03 SEPTEMBER 2022 | 11:54 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Pertumbuhan ekonomi India sebesar 13,5 persen semakin memperkuat keyakinan investor untuk menjadikan New Delhi sebagai tempat penanaman modal di tengah ketidakpastian dan perlambatan ekonomi terbesar China sejak pembatasan Covid-19.

Seorang ekonom di Deloitte India, Rumki Majumdar, mengatakan pertumbuhan ekonomi di India berbeda dengan negara ekonomi besar lainnya yang menunjukkan tanda-tanda perlambatan.

"Dengan pertumbuhan yang relatif tinggi dan inflasi yang rendah, India akan memperoleh kepercayaan dari investor global untuk meningkatkan investasi dalam negeri," ungkapnya pada Jumat (2/9).


Menurut Rumki India menghadapi lebih sedikit trade-off antara pertumbuhan dan inflasi. Pada Juli lalu, Inflasi ritel India (CPI-C) telah turun ke level terendah dalam lima bulan sebesar 6,71 persen.

Di masa pandemi, otoritas pemerintah melaporkan Produk Domestik Bruto (PDB) India mencapai 36.85 lakh crore Rupee, lebih tinggi 3,83 persen dari tingkat pra-pandemi.

"Ini menunjukan bahwa India merupakan negara dengan pertumbuhan tercepat di dunia dan inflasi yang minim dibandingkan dengan ekonomi utama lainnya,” jelas laporan tersebut.

Dimuat Hindustan Times, sejak pandemi melanda India, PM Narendra Modi telah meluncurkan program keringanan kredit Gareeb Kalyan Yojana bagi UMKM untuk melindungi dan meningkatkan pendanaan publik serta merangsang investasi swasta.

"Pengeluaran modal pemerintah Modi selama kuartal pertama tahun keuangan mencapai 1.75 lakh crore Rupee, setara dengan APBN tahun 2013-2014 selama era United Progressive Alliance (UPA) yang dipimpin Kongres," kata laporan.

Menurut basis data triwulanan PDB Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), pertumbuhan ekonomi negara-negara industri untuk April-Juni 2022 diperkirakan melambat dengan China sebesar 0,4 persen, Jerman 1,7 persen, AS 1,7 persen, Prancis 4,2 persen, Italia 4,6 persen dan Kanada 4,8 persen.

Data tersebut juga menjelaskan perlambatan ekonomi raksasa China disebabkan oleh pembatasan zero Covid yang ketat terjadi di sektor perbankan dan real estat.

"Rezim Xi Jinping memperburuk dampak ekonomi dengan mengancam Taiwan dan kebangkrutan negara negara-negara penerima Belt Road Initiative (BRI) seperti Sri Lanka, Pakistan, Myanmar serta Kenya mengancam investasi dan kelanjutan piutang Beijing," jelas OECD.

Para ahli berharap bahwa India dapat menutup tahun keuangan ini dengan pertumbuhan lebih dari 7 persen yang sangat mungkin dilakukan mengingat banyaknya kebijakan yang memadai untuk memastikan momentum pertumbuhan yang berkelanjutan di sektor perdagangan, hotel, transportasi dan lain-lain.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya