Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Ekonom: Berkat Penjualan Minyak di Tengah Sanksi, Kini Rusia Berenang dengan Uang Tunai

KAMIS, 01 SEPTEMBER 2022 | 06:13 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sementara negara-negara Eropa mengalami krisis akibat terdampak konflik Rusia dan Ukraina, Moskow justru menjadi pihak yang mungkin paling diuntungkan saat ini terutama dalam hal penjualan minyak.

Hal ini merujuk pada laporan Wall Street Journal yang menyebutkan bahwa meningkatnya permintaan minyak dari beberapa ekonomi terbesar dunia telah membantu Rusia mengekspor minyak mentah hampir sebanyak sebelum konflik di Ukraina dan sanksi Barat.

Selain itu, kenaikan harga minyak mentah global, yang saat ini berkisar 100 dolar AS per barel juga telah ikut membuat pendapatan minyak Rusia meroket.


“Rusia berenang dengan uang tunai,” kata Elina Ribakova, wakil kepala ekonom di Institute of International Finance kepada WSJ.

Ia menambahkan bahwa negara itu memperoleh 97 miliar dolar AS dari penjualan minyak dan gas hingga Juli tahun ini, dengan hampir 74 miliar dolar di antaranya akan datang melalui penjualan minyak mentah.

Menurut data Badan Energi Internasional, Rusia memompa 7,4 juta barel minyak mentah dan produk seperti diesel dan bensin ke pasar global setiap hari di bulan Juli saja. Angka tersebut turun hanya sekitar 600.000 barel per hari sejak awal tahun.

WSJ mencatat bahwa penyebab ekspor energi Rusia berkembang pesat karena negara tersebut berhasil menemukan pembeli baru, alat pembayaran baru, pedagang baru, dan cara baru untuk membiayai ekspor.

“Ada kesadaran bahwa dunia membutuhkan minyak, dan tidak ada yang cukup berani untuk embargo 7,5 juta barel per hari minyak dan produk minyak Rusia,” kata Sergey Vakulenko, seorang analis dan mantan eksekutif energi Rusia.

Segera setelah pembeli Barat dan sekutu Pasifik mereka memilih untuk mengurangi impor minyak Rusia, sebagian besar volume dialihkan ke Asia dan Timur Tengah, di mana negara-negara di sana telah memutuskan untuk tidak memihak dalam konflik Rusia-Ukraina.

Bahkan perusahaan-perusahaan India beralih dari hampir nol impor minyak Rusia menjadi hampir satu juta barel per hari. Minyak India milik negara menandatangani kontrak dengan Rosneft untuk mengunci pasokan hingga 2028.

“Minyak Rusia akan menemukan jalan barunya ke India, China, dan pasar lainnya,” kata Evgeny Gribov, mantan eksekutif di Lukoil PJSC.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya