Berita

ilustrasi pengisian mobil listrik/net

Dunia

Ingin Kembali Hidupkan Industri Baterai, Jepang Sedang Mencari Dana Rp 300 Triliun Lebih

RABU, 31 AGUSTUS 2022 | 14:03 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Ingin kembali hidupkan industri baterai, Jepang membutuhkan investasi dari sektor publik dan swasta sebesar 24 miliar dolar AS atau sekitar Rp 364 triliun untuk mengembangkan industri tersebut.

Pemerintah Jepang telah menyerukan kerja sama yang erat dengan swasta demi mencapai tujuannya dalam memulihkan baterai di pangsa pasar global, yang sempat direbut oleh kompetitornya, China dan Korea Selatan.

"Pemerintah akan berada di garis depan dan memobilisasi semua langkah untuk dapat mencapai tujuan tersebut, tetapi kami tidak dapat mencapai tujuan ini tanpa upaya sektor swasta," ujar Menteri Industri Jepang Yasutoshi Nishimura yang tengah gencar menyerukan investasi, dikutip dari Reuters pada Rabu (30/8).


Untuk target 2030, Jepang akan meningkatkan kapasitas produksi domestik baterainya yang digunakan untuk kendaraan listrik (EV) dan sistem penyimpanan energi menjadi 150 GWh dari sekitar 20 GWh saat ini. Mereka juga akan meningkatkan hampir 10 kali lipat kapasitas produksi global di perusahaan Jepang menjadi 600 GWh.

Bersamaan dengan target produksi yang kian meningkat untuk delapan tahun ke depan, permintaan mineral seperti nikel, litium, dan yang lainnya diproyeksikan juga akan meningkat secara signifikan dalam beberapa dekade mendatang, karena bahan tersebut dianggap penting untuk teknologi yang lebih ramah lingkungan.

Selain akan menyiapkan bahan untuk produksi, Jepang telah mengamankan 30 ribu pekerja terlatih untuk pembuatan baterai dan rantai pasokan pada tahun 2030.

Upaya yang gencar dipersiapkan ini, dilakukan karena negara ini tengah menargetkan komersialisasi skala penuh pada industri baterai, yang menjadi produk andalan bagi Jepang untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2050.

Baterai menjadi teknologi yang paling dianggap penting dalam elektrifikasi mobil dan perangkat mobilitas lainnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya