Berita

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian/Net

Dunia

China Kembali Kecam AS Soal Aset Afghanistan yang 'Dijarah' dan Meningkatnya Organisasi Teroris

RABU, 31 AGUSTUS 2022 | 12:54 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

China kembali mengkritik Amerika Serikat (AS) atas peran mereka terhadap nasib rakyat Afghanistan saat ini dan mendesak Pemerintahan Joe Biden untuk segera mengembalikan aset negara Timur Tengah yang dibekukan di bank-bank AS.

Desakan tersebut disampaikan Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian pada konferensi pers Selasa (30/8) waktu setempat.

Pada kesempatan itu Zhao mengutip jajak pendapat yang dilakukan media China CGTN yang menyebutkan bahwa hampir empat dari lima orang di Afghanistan percaya perang AS melawan negara mereka tidak mencapai tujuannya dan merupakan kegagalan total.

Mengutip jajak pendapat tersebut Zhao mencatat, 78,2 persen responden Afghanistan mengatakan, menggulingkan pemerintah negara berdaulat atas nama memerangi terorisme adalah sepenuhnya salah.

"Secara global, 80,4 persen responden percaya bahwa penyebab terorisme lokal masih ada ketika pasukan AS meninggalkan Afghanistan," katanya.

"Menanggapi AS yang membekukan aset senilai 7 miliar milik bank sentral Afghanistan, 74,1 persen responden Afghanistan mengatakan itu murni penjarahan," kata Zhao.

Zhao menilai, perang yang dipimpin AS telah menyebabkan peningkatan organisasi teroris di Afghanistan dan membawa banyak hambatan bagi rekonstruksi negara itu bahkan setelah penarikan pasukan AS satu tahun lalu.

"AS harus bertanggung jawab atas situasi saat ini di Afghanistan dan menanggapi suara keras rakyat Afghanistan dan masyarakat internasional," ujarnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya