Berita

Anggota Komisi IX DPR RI fraksi PKB, Luqman Hakim/Net

Politik

Jokowi Biarkan Usulan 3 Periode dengan Mengatasnamakan Demokrasi, Legislator PKB: Rusak Negeri Ini!

RABU, 31 AGUSTUS 2022 | 10:34 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tak mempermasalahkan pihak-pihak yang getol mengusulkan masa jabatan presiden tiga periode dikritisi sejumlah kalangan. Meski mengatasnamakan demokrasi dalam berpendapat, tetap harus dibatasi oleh konstitusi.   

“Demokrasi itu ada batasnya, yakni Konstitusi. Kebebasan tanpa batas itu bukan demokrasi, tapi anarki,” kata politikus PKB, Luqman Hakim, kepada wartawan, Rabu (31/8).

Menurut Luqman, Indonesia bisa rusak jika Presiden Jokowi membiarkan usulan tiga periode yang jelas-jelas dilarang dalam konstitusi. Dalam hal ini terkait pembatasan masa jabatan Presiden sebagaimana termaktub dalam Pasal 7 UUD 1945.

Jika dibiarkan, lanjut anggota Komisi IX DPR RI fraksi PKB ini, usulan-usulan atas nama demokrasi seperti mengkampanyekan khilafiah, komunisme, dan wacana mengganti Pancasila bisa semakin subur.

“Wah rusak negeri ini kalau cara berdemokrasi seperti itu. Nanti atas nama demokrasi bebas kampanye khilafah, komunisme, negara Islam, mengganti Pancasila dengan Quran-Hadist, dll,” pungkasnya.

Saat menghadiri acara relawan Jokowi di Bandung, Presiden Joko Widodo mengatakan dirinya tak mempermasalahkan jika ada yang mengampanyekan presiden tiga periode. Menurut Jokowi, hal itu bagian dari demokrasi.

“Ini katanya negara demokrasi? Itu kan tataran wacana, enggak apa-apa, yang penting saya ingatkan dalam menyampaikan aspirasi jangan anarkis," ujarnya.

Selain itu, menurut Jokowi, aspirasi apa pun sah dibahas di dalam Musra. Sehingga ia menilai aspirasi mengenai masa jabatan tiga periode pun tak masalah muncul dalam acara tersebut.

"Ini forumnya rakyat, boleh rakyat bersuara kan? Jangan sampai ada yang baru ngomong tiga periode sudah ramai," kata Jokowi di Bandung, Minggu (28/8).

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya