Berita

Para ketua umum partai politik anggota Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) mendaftar bersama di KPU RI/RMOL

Politik

Meski Solid, KIB Perlu Buktikan Kemesraan di Akar Rumput, Bukan Hanya Elite

RABU, 31 AGUSTUS 2022 | 08:36 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Soliditas Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang selama ini terlihat paling menonjol dibandingkan dengan koalisi lain perlu pembuktian lebih nyata.

Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Cecep Hidayat mengatakan, soliditas KIB perlu dibuktikan bahwa bukan cuma elite partai yang mesra, namun juga harus ditonjolkan KIB di akar rumputnya.

“Jadi kalau kita bicara pendukung yang solid, ketika terjadi koalisi beberapa waktu lalu, baik itu KIB, Gerindra-PKB, atau yang lain, itu kan di tingkat elite, tinggal nanti para pemilih apakah perilakunya patuh dan taat pada elite atau tidak,” kata Cecep kepada wartawan, Rabu (31/8).


Soliditas akar rumput penting agar suara KIB tetap moncer jelang pertarungan politik di 2024 mendatang.

Berangkat dari pengalaman pemilu lalu, gaya komunikasi politik para elite saat ini dinilai lebih baik dan lebih terbuka.

“Tetapi di akar rumput belum, ada yang tidak paralel,” imbuhnya.

Di tataran masyarakat, identitas dan kecenderungan politik tidak begitu kentara, apakah benar pendukung partai ideologi nasionalis akan memilih calon nasionalis, atau akan ikut siapa saja capres-cawapres yang diusung partainya.

Sehingga, kata dia, keberadaan swing voter pada Pemilu 2024 akan ramai. Ditambah lagi dengan hadirnya pemilih baru dari kalangan milenial maupun Gen Z.

“Perilaku pemilih yang berpikir mudah bergeser dan mudah mengalihkan pilihannya. Ditambah lagi, lahir generasi Z milenial, mereka yang paparan teknologi informatika tinggi dan ideologi partai, mereka tidak begitu kuat,” katanya.

Dengan demikian, selain memiliki pendukung setia, partai maupun koalisi harus terus membangun masa dari kalangan tersebut, mengingat politisi mulai melek teknologi dan menggunakan platform media sosial yang ada.

"Di sisi lain mereka bisa menggunakan platform yang ada. Jadi, harapannya bukan sekadar tanpa tujuan, namun sebagai pendidikan politik," tutupnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya