Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Kremlin: Rusia Siap Penuhi Kewajiban, Tidak Ada yang Menghambat Pasokan Gas Kecuali Sanksi

RABU, 31 AGUSTUS 2022 | 06:06 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Rusia akan melaksanakan kewajibannya untuk mengirimkan pasokan gas ke negara-negara Eropa sesuai dengan sisa kontrak yang ada.

Namun, saat ini pasokan gas ke Eropa melalui pipa gas Nord Stream akan dihentikan selama tiga hari mulai 31 Agustus karena perbaikan satu-satunya unit pompa gas yang masih beroperasi.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan pada Selasa (30/8), menepis tudingan bahwa Rusia melanggar sisa kesepakatan.

Tidak ada yang menghambat pasokan gas Rusia ke Eropa, kecuali masalah teknologi terkait sanksi, katanya.

Tidak ada yang menghambat pasokan gas Rusia ke Eropa, kecuali masalah teknologi terkait sanksi, katanya.

"Yang pasti, selain masalah teknologi yang disebabkan oleh sanksi, tidak ada yang menghambat pasokan. Rusia telah dan tetap siap untuk memenuhi semua kewajibannya," Peskov menjelaskan, menanggapi pertanyaan tentang apakah ada jaminan untuk melanjutkan pasokan melalui rute ini setelah pekerjaan telah selesai.

Dia kemudian merujuk tentang sanksi yang dijatuhkan negara-negara UE, Inggris, Kanada, dan AS, yang tidak mengizinkan layanan normal dan pekerjaan perbaikan. Sanksi juga membatasi pasokan beberapa alat untuk perbaikan. Ini menjadi kendala serius.

Peskov mengecam langkah pembatasan yang akhirnya menyulitkan semua pihak.

"Ini menyangkut tindakan irasional orang Eropa, yang sangat sulit dipahami dan, mungkin, tidak mungkin dijelaskan, tetapi warga biasa harus membayar banyak," ujarnya.

Pipa gas Nord Stream, yang memasok gas dari Rusia ke Eropa, telah beroperasi sekitar 20 persen dari kapasitas maksimumnya sejak 27 Juli karena adanya perbaikan beberapa turbin gas.

Salah satu alat yang dibuat di Kanada oleh Siemens Energy, dikirim ke Montreal untuk diperbaiki. Namun, akibat sanksi Ottawa terhadap Rusia, pabrikan awalnya menolak untuk mengembalikan turbin yang diperbaiki ke Jerman, tetapi setelah banyak permintaan dari Berlin, perusahaan memutuskan untuk melakukannya.

Pada 25 Juli, Gazprom mengumumkan penghentian paksa mesin turbin gas lain di stasiun kompresor Portovaya karena adanya perbaikan ini. Akibatnya, hanya satu turbin yang tetap beroperasi.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya