Berita

Kolase Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo/Repro

Politik

Koreksi Andi Arief, The Reform Institute: Yang Dijegal Bukan Anies tapi Ganjar

SELASA, 30 AGUSTUS 2022 | 18:17 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Dugaan adanya penjegalan bakal capres potensial sebagaimana disampaikan politisi Demokrat, Andi Arief tertuju pada Anies Baswedan dinilai salah alamat.

Pemerhati hukum dan politik dari The Reform Institute, Martimus Amin mengamini ada aroma penjegalan bakal capres yang berusaha disampaikan secara tersirat oleh Presiden Jokowi dalam Rapimnas Sukarelawan Bravo 5 di Ancol, Jakarta Utara, Jumat lalu (26/8).

Namun menurut Martimus, penjegalan tersebut bukan ditujukan kepada Anies Baswedan, melainkan Ganjar Pranowo.


"Andi Arif memaenkan peran playing victim. Seolah kandidat yang digadang-gadang memiliki elektabilitas tinggi dijegal mau maju nyapres adalah Anies Baswedan, padahal statement dimaksud presiden jelas ditujukan kepada Ganjar," kata Martimus kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (30/8).

Dikatakan Martimus, peluang Ganjar untuk maju di Pilpres 2024 sangat kecil meski memiliki elektabilitas tinggi.

"Satu dan lain hal karena faktor utamanya tidak dicalonkan oleh partai menaunginya, PDIP. Presiden Jokowi tidak berani berisiko meng-endorse Ganjar di luar dukungan partai Banteng. Ia perlu turun dari takhtanya dengan aman," sambungnya.

Andi Arief sebelumnya menyebut ada upaya menjegal koalisi yang dukung Anies sebagai capres pada Pemilu 2024. Upaya penjegalan itu disebut dilakukan ke koalisi agar Anies tidak mendapat tiket Pilpres 2024.

“Saya mendengar ada upaya menjegal koalisi yang mencalonkan Anies. (sehingga) Anies tidak mendapat koalisi," kata Andi Arief dalam duitan akun Twitternya.

Andi Arief awalnya menyebut Pilpres 2024 dipastikan tidak adil apabila Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut campur. Sebab menurutnya, Penguasa bisa melakukan apapun untuk memuaskan hasrat kekuasaannya itu.

"Pilpres 2024 hampir dipastikan tidak adil proses dan hasilnya selama Presiden Jokowi ikut cawe-cawe. Orang yang berkuasa bisa melakukan apa saja, dan bisa menakutkan,” ujarnya.

Lantas Andi Arief menduga Jokowi bisa saja berlindung di balik pernyataan tidak mendukung salah satu Capres, meskipun dukung mendukung satu sosok merupakan hak pribadinya. Hanya saja, kata Andi Arief, Jokowi tidak lantas menolak pencalonan Anies di Pilpres 2024.

"Pak Jokowi pasti akan bilang hak saya mendukung Ganjar Misalnya. Tetapi, jangan juga punya rencana menolak pencalonan @aniesbaswedan karena dianggap hak," tandasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya