Berita

Menteri Perencanaan Pakistan, Ahsan Iqbal/Net

Dunia

Menteri Perencanaan Ahsan Iqbal: Barat Wajib Bantu Banjir Pakistan karena Sebabkan Perubahan Iklim

SELASA, 30 AGUSTUS 2022 | 14:42 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Di tengah banjir bandang ekstrem yang menggempur negaranya, Pakistan berupaya untuk meminta bantuan internasional khususnya negara barat yang dinilai bertanggung jawab atas perubahan iklim.

Menteri Perencanaan Pakistan Ahsan Iqbal menyatakan negaranya saat ini merasakan dampak perubahan iklim yang disebabkan oleh negara-negara kaya atas pembangunan mereka yang tidak bertanggung jawab.

"Negara-negara kaya memiliki tanggung jawab untuk membantu Pakistan menangani banjir dan mencegah bencana di masa depan karena mereka telah banyak menyebabkan perubahan iklim," ungkapnya seperti dimuat Sky News pada Selasa (30/8).


Iqbal menjelaskan jejak karbon Pakistan merupakan yang paling rendah di dunia. Sementara negara-negara industri dengan ekonomi maju telah menghasilkan emisi karbon terbanyak dan berpengaruh pada iklim maupun lingkungan.

"Masyarakat internasional memiliki tanggung jawab untuk membantu kami, meningkatkan infrastruktur agar lebih tahan terhadap iklim, sehingga kami tidak mengalami kerugian seperti itu setiap tiga, empat atau lima tahun kedepan," tegas Iqbal.

Menurut Iqbal, biaya pemulihan dari bencana diperkirakan lebih dari Rp 148,6 triliun dan mungkin akan memakan waktu sekitar lima tahun. Namun angka pastinya harus menunggu sampai skala penuh kerusakan selesai dihitung.

Banjir di Pakistan telah berlangsung selama tiga bulan sejak pertengahan Juni lalu. Bencana ini menjadi yang terparah karena berdampak pada 30 juta warga dan memakan lebih dari seribu nyawa.

Beberapa negara telah mengirimkan bantuan berupa puluhan ribu selimut, tenda, dan terpal tahan air dari China, bantuan dana dari Kanada senilai Rp. 74,2 miliar dan pesawat kargo dari Turki dan Uni Emirat Arab telah tiba di Islamabad.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya