Berita

Banyak kerusakan serta kerugian yang terjadi akibat banjir bandang di Pakistan yang menewaskan ratusan orang/Reuters

Dunia

IMF Akan Kucurkan Rp 17 Triliun untuk Bantu Pakistan

SELASA, 30 AGUSTUS 2022 | 14:06 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Dana Moneter Internasional (IMF) telah setuju untuk mengucurkan dana sebesar 1,17 miliar dolar AS atau sekitar Rp17 triliun untuk membantu Pakistan yang saat ini menghadapi kesulitan di tengah bencana banjir sepanjang pekan ini.

Dilansir dari One India pada Selasa (30/8), dana tersebut awalnya merupakan bagian dari pinjaman bailout pemerintah di bawah pimpinan Perdana Menteri sebelumnya, Imran Khan, pada 2019, akan tetapi pembayaran terakhir ditunda oleh IMF sampai hari ini karena Imran tidak dapat memenuhi tuntutan IMF untuk memotong subsidi energi di negaranya.

Saat ini, ekonomi Pakistan sedang dilanda defisit neraca berjalan yang besar serta inflasi yang tinggi. Cadangan devisa Pakistan dikabarkan hanya cukup untuk kegiatan ekspornya selama satu bulan.


Kembalinya kesepakatan pinjaman dana ini datang dari Perdana Menteri Shehbaz Sharif yang telah berhasil memotong sebagian subsidi negara sebagai persyaratan yang diberikan oleh IMF. Pemotongan subsidi ini lantas mendapatakan kritik keras dari masyarakat Pakistan dalam beberapa bulan terakhir, karena Shehbaz telah memberlakukan tiga kenaikan harga bahan bakar secara kumulatif berjumlah 50 persen, serta menaikkan biaya listrik.

Dalam sebuah pernyataan, Deputi Direktur Pelaksana IMF Antoinette Sayeh menyambut baik pemotongan dana anggaran negara, ia mengatakan mematuhi kenaikan terjadwal dalam bahan bakar dan energi merupakan hal yang penting, mengingat saat ini Pakistan tengah berada dalam kondisi eksternalnya yang merugikan.

"Ekonomi Pakistan telah diterpa oleh kondisi eksternal yang merugikan, karena dampak dari perang di Ukraina, dan tantangan domestik," ujar wakil direktur pelaksana IMF Antoinette Sayeh.

Sementara itu, kondisi banjir yang telah menewaskan ratusan korban jiwa ini membuat Pakistan berada dalam krisis kemanusiaan serta krisis ekonomi yang kian memburuk. Lampu hijau dari dewan IMF diperkirakan akan dapat membuka jalan bagi pendanaan multilateral dan bilateral lainnya untuk Pakistan.

Untuk itu, atas kembalinya program bantuan dari IMF, Menteri Keuangan Pakistan Miftah Ismail menyampaikan rasa gembiranya dalam cuitan di akun Twitter miliknya.

“Alhamdulillah, Dewan IMF telah menyetujui kebangkitan program EFF kami,”ujar Miftah.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya