Berita

Presiden China Xi Jinping dan Perdana Menteri China Li Keqiang/Net

Dunia

Para Petinggi China Berduka atas Banjir di Pakistan, Siap Kirim Bantuan Tambahan

SELASA, 30 AGUSTUS 2022 | 10:48 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perasaan duka mendalam disampaikan para petinggi China atas musibah banjir yang terus menerus melanda Pakistan.

Presiden China Xi Jinping dalam pesannya kepada Presiden Pakistan Arif Alvi pada Senin (29/8) menyampaikan keprihatinannya atas bencana banjir  di negara Asia Selatan itu.

Atas nama pemerintah dan rakyat China, dan atas namanya sendiri, Xi menyampaikan belasungkawa yang mendalam bagi mereka yang meninggal dan simpati yang tulus kepada keluarga mereka, termasuk kepada  orang-orang di daerah yang terkena dampak.


"Sebagai mitra strategis di segala cuaca dan teman yang kuat, China dan Pakistan telah lama saling mendukung dalam suka dan duka, dan bekerja bahu-membahu untuk mengatasi bencana alam dan tantangan besar lainnya," kata Xi, seperti dikutip dari Xinhua, Selasa (30/8).

China, katanya, telah merespon segera sejak awal banjir,  dan akan terus memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan ke pihak Pakistan.

"Saya percaya bahwa dengan upaya bersama pemerintah dan rakyat Pakistan, orang-orang di daerah yang terkena bencana dapat mengatasi banjir dan membangun kembali rumah mereka sesegera mungkin," kata Xi.

Di hari yang sama Perdana Menteri China Li Keqiang juga mengirim pesan belasungkawa kepada Perdana Menteri Pakistan Shahbaz Sharif.

Sementara itu juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan pada hari Senin bahwa China telah memberi Pakistan 4.000 tenda, 50.000 selimut, dan 50.000 lembar kanvas tahan air.

"Mempertimbangkan situasi saat ini dan berdasarkan kebutuhan Pakistan, China telah memutuskan untuk menyediakan batch lain pasokan kemanusiaan darurat, termasuk 25.000 tenda dan pasokan lain yang sangat membutuhkan," kata Zhao.

Korban tewas akibat banjir muson di Pakistan sejak Juni telah mencapai 1.061, menurut angka terbaru yang dirilis Minggu oleh Otoritas Manajemen Bencana Nasional negara itu.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya