Berita

Presiden petahana Joao Lourenco/Net

Dunia

Pemilu yang Menegangkan, Presiden Angola Joao Lourenco Menangkan Masa Jabatan Kedua

SELASA, 30 AGUSTUS 2022 | 07:28 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

. Partai Gerakan Rakyat untuk Pembebasan Angola (MPLA) mengumumkan kemenangannya dalam pemilihan pada Senin (29/8) waktu setempat.

Kemenangan tersebut memperpanjang kekuasaan MPLA selama puluhan tahun di negara kaya minyak itu dan otomatis memberikan Presiden Joao Lourenco masa jabatan kedua.

Dalam pidatonya setelah pengumuman, Lourenco berjanji untuk menjadi presiden semua rakyat Angola dan membuka dialog setelah komisi pemilihan mengumumkan hasilnya, yang membuat oposisi memperoleh keuntungan besar.


"Ini kemenangan bagi Angola dan rakyat Angola pada umumnya," kata Lourenco, tak lama setelah pengumuman hasil pemungutan suara 24 Agustus, seperti dikutip dari AFP, Selasa (30/8).

"Pemungutan suara ini adalah mosi percaya, yang memberi kami tanggung jawab besar untuk mempromosikan dialog dan konsultasi sosial," ujarnya.

Komisi Pemilihan Nasional (CNE) mengumumkan MPLA memenangkan 51,17 persen suara melawan 43,95 persen untuk penantang utama, Persatuan Nasional untuk Kemerdekaan Total Angola (UNITA).

Meskipun menang, hasilnya – yang paling ketat dalam sejarah Angola – menandai rekor terendah untuk MPLA dan mungkin akan berakhir di pengadilan setelah UNITA sebelumnya menolak hasil sementara.

Beberapa anggota komisi pemilihan tidak menandatangani penghitungan akhir, kata pejabat pemilihan, Senin.

MPLA secara tradisional memegang kendali atas proses pemilihan serta media pemerintah. Hal ini telah mendatangkan kekhawatiran dari kelompok oposisi serta sipil akan gangguan terhadap pemilih.

Pemimpin UNITA Adalberto Costa Junior (60) pekan lalu menyerukan panel internasional untuk meninjau penghitungan tersebut.

Pengamat internasional telah mengajukan beberapa kekhawatiran termasuk pertanyaan tentang daftar pemilih dan pelaporan yang bias oleh televisi milik negara, tetapi sebagian besar mengatakan pemungutan suara berlangsung damai dan terorganisir dengan baik.

MPLA, mantan gerakan pembebasan Marxis, telah memerintah Angola selama hampir setengah abad sejak kemerdekaan dari Portugal pada tahun 1975.

Angola adalah produsen minyak mentah terbesar kedua di Afrika, tetapi bonanza minyak telah disertai dengan korupsi dan nepotisme.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya